Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Tiga TKI Korban Meninggal Mina Dapat Klaim Asuransi Rp 80 Juta

Kompas.com - 06/10/2015, 22:32 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga dari tiga orang tenaga kerja Indonesia (TKI) yang menjadi korban musibah Mina, Arab Saudi, menerima uang asuransi sejumlah Rp 80 juta yang diserahkan di Kantor Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).

Ketiga TKI tersebut bekerja di Saudi bin Laden Group yang terlibat dalam pembangunan Masjidil Haram. Ketiganya juga sedang berhaji dan menjadi korban dalam musibah Mina yang terjadi di Jalan Arab 204. Dana asuransi yang diberikan sejumlah Rp 75 juta dan biaya duka Rp 5 juta.

"Atas nama pemerintah kami mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga dan ahli waris yang ditinggalkan almarhum," ujar Kepala BNP2TKI Nusron Wahid di Kantor BPN2TKI, Jakarta, Selasa (6/10/2015).

Nusron menambahkan, Tim Konsulat Jenderal Republik Indoneska (KJRI) Jeddah bersama Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH Arab Saudi) melakukan penelusuran di Rumah Sakit Mualim, yaitu rumah sakit darurat untuk penyimpanan jenazah di Arab Saudi, dan menemukan ketiga jenazah TKI tersebut.

Mereka adalah Akhmad Jamhuri Bin Syam (asal Jawa Tengah), Asdinur Bin Sanurih (asal Jakarta Barat) dan Wartoyo Usman Kalib (asal Jakarta Timur).

"Kalau semua dokumen persyaratan lengkap, (pencairan dana asuransi) tidak lebih dari satu bulan," tambah Nusron.

Selain ketiga TKI tersebut, ditemukan pula satu korban cedera dengan nama Asmat Busyro bin Karim (asal Sumenep, Madura) yang saat ini masih dirawat Rumah Sakit Militer Al-Wali Makkah. BNP2TKI juga menyebutkan lima orang TKI yang hingga saat ini belum pulang ke tempat kerja atau tempat tinggalnya.

Mereka adalah Rochmat Khoiri Bin Kadimin (asal Sukoharjo, Jawa Tengah), Muhamad Suhud Bin Kacung (asal Aceh Tenggara), Sukardi Bin Mani Imam (asal Rembang, Jawa Tengah) serta Sudardi dan Aceng Suryadani Rasyid yang belum diketahui identitas lengkapnya. Nusron menambahkan, lima TKI yang belum ditemukan tersebut juga akan mendapat klaim asuransi jika telah diketahui kabarnya.

"Biasanya, asuransi tidak hanya ini tapi ada juga dari perusahaan. Kita akan bantu komunikasikan," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok Email Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok Email Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Nasional
Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Nasional
Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Nasional
Rayakan Ulang Tahun Ke 55, Anies Gelar 'Open House'

Rayakan Ulang Tahun Ke 55, Anies Gelar "Open House"

Nasional
KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 'Supplier' Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 "Supplier" Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Nasional
KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

Nasional
Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com