Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Berharap Operasi Pasar Dapat Stabilkan Harga Pangan

Kompas.com - 02/10/2015, 12:03 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa meskipun harga-harga pangan di pasar mulai turun, operasi pasar tetap perlu dilakukan agar harga kembali stabil dan terjangkau bagi masyarakat. Badan Urusan Logistik akan mendistribusikan beras sebanyak 300.000 ton ke seluruh Indonesia dalam rangka operasi pasar.

Jokowi mengatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik, nilai tukar petani naik 2 persen sehingga membawa keuntungan bagi para petani. Namun, data lain di BPS juga menunjukkan kenaikan harga beras masih terjadi di pasar.

"Nah, itulah sekarang yang ingin kita lakukan stabilisasi pada pagi hari ini dengan operasi pasar. Supaya, kenaikan itu tidak terus dan bisa dikendalikan pada harga-harga yang wajar, yang terjangkau," kata Jokowi seusai pelepasan 60 truk beras di gudang Bulog DKI Jakarta, Jumat (2/10/2015).

Pada hari ini, ada 1.034 ton beras premium yang dilepas ke pasar di lima kota di Indonesia, yakni Jakarta, Bandung, Medan, Semarang, dan Surabaya. Jumlah itu merupakan bagian dari total 300.000 ton beras premium yang akan didistribusikan untuk operasi pasar Bulog. Beras premium untuk operasi pasar itu dijual dengan kisaran harga Rp 8.700 sampai dengan Rp 9.700 per kilogram.

Operasi pasar ini dilaksanakan oleh satgas yang telah ditunjuk untuk didistribusikan ke pasar dan dijual langsung secara eceran maupun lewat pedagang. Jokowi mengatakan, sejumlah daerah menunjukkan optimisme bahwa harga beras bisa turun Rp 300-Rp 500 per kilogram dengan adanya operasi pasar. Saat ini, sebut dia, sudah mulai terjadi penurunan harga besar rata-rata Rp 100-Rp 200 per kilogram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com