JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa meskipun harga-harga pangan di pasar mulai turun, operasi pasar tetap perlu dilakukan agar harga kembali stabil dan terjangkau bagi masyarakat. Badan Urusan Logistik akan mendistribusikan beras sebanyak 300.000 ton ke seluruh Indonesia dalam rangka operasi pasar.
Jokowi mengatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik, nilai tukar petani naik 2 persen sehingga membawa keuntungan bagi para petani. Namun, data lain di BPS juga menunjukkan kenaikan harga beras masih terjadi di pasar.
"Nah, itulah sekarang yang ingin kita lakukan stabilisasi pada pagi hari ini dengan operasi pasar. Supaya, kenaikan itu tidak terus dan bisa dikendalikan pada harga-harga yang wajar, yang terjangkau," kata Jokowi seusai pelepasan 60 truk beras di gudang Bulog DKI Jakarta, Jumat (2/10/2015).
Pada hari ini, ada 1.034 ton beras premium yang dilepas ke pasar di lima kota di Indonesia, yakni Jakarta, Bandung, Medan, Semarang, dan Surabaya. Jumlah itu merupakan bagian dari total 300.000 ton beras premium yang akan didistribusikan untuk operasi pasar Bulog. Beras premium untuk operasi pasar itu dijual dengan kisaran harga Rp 8.700 sampai dengan Rp 9.700 per kilogram.
Operasi pasar ini dilaksanakan oleh satgas yang telah ditunjuk untuk didistribusikan ke pasar dan dijual langsung secara eceran maupun lewat pedagang. Jokowi mengatakan, sejumlah daerah menunjukkan optimisme bahwa harga beras bisa turun Rp 300-Rp 500 per kilogram dengan adanya operasi pasar. Saat ini, sebut dia, sudah mulai terjadi penurunan harga besar rata-rata Rp 100-Rp 200 per kilogram.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.