Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Usul Pemerintah Investigasi Tragedi Mina secara Mandiri

Kompas.com - 28/09/2015, 14:46 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi VIII Sodik Mujahid mengusulkan, agar pemerintah tak perlu mengatasnamakan negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI) jika ingin menginvestigasi tragedi haji di Mina. Menurut dia, pemerintah cukup melakukan investigasi dengan mengatasnamakan negara Islam yang peduli dengan haji.

"Usulan kerjasama itu sangat bagus, tapi kita tidak harus terkait dengan OKI karena sangat politik dan OKI-nya tercerai berai," kata Sodik di Kompleks Parlemen, Senin (28/9/2015).

Sodik menilai, investigasi yang kini dilakukan Pemerintah Arab Saudi lamban. Menurut dia, setidaknya ada tiga hal yang membuat investigasi itu berjalan lamban. Pertama, gelang identitas yang melekat di tangan jemaah haji hilang saat peristiwa itu terjadi. Kedua, Pemerintah Arab Saudi kini tengah mengatur emosi pimpinan negara asal jemaah. Ia menduga, ada kekhawatiran jika identitas asal korban diungkap, Pemerintah Arab Saudi akan mendapat tekanan besar.

"Ketiga, secara syariat kalau kita bertengkar kan mengganggu kesempurnaan haji. Ya kan itu yang membuat lambat juga," ujarnya.

Ia menambahkan, langkah sejumlah negara yang ingin membantu investigasi tersebut cukup baik. Namun, investigasi itu harus dilakukan secara objektif dan tanpa dibebani paham atau unsur politik apapun. Ia melihat, saat ini ada upaya yang kurang objektif dalam mengusut musibah itu. Bahkan, ada dugaan untuk menggiring persoalan itu ke hal-hal yang bersifat politis.

"Contohnya kasus cerita pengeran itu. Bagi kita yang sudah biasa haji sangat aman, tidak logis (karena) itu kan lintasan haji. Pangeran ngapain ke sana kalau bukan jemaah haji? Kalau haji pun pasti pangeran tidak jalan kaki, (tapi) pakai kendaraan atau proses VVIP," ujarnya.

Tragedi di Mina terjadi pada Kamis (24/9/2015) pagi waktu setempat. Jemaah haji berdesak-desakan menuju lokasi lempar jumrah yang membuat mereka terinjak-injak. Menteri Kesehatan Arab Saudi Khalid Al-Falih menyebut korban jiwa dalam tragedi itu mencapai 769 orang dan 934 orang mengalami luka-luka.

Adapun warga negara Indonesia korban tewas dalam peristiwa itu yang telah teridentifikasi sebanyak 22 orang. Menteri Dalam Negeri Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Naif sebelumnya telah memimpin rapat darurat yang melibatkan berbagai pihak terkait musibah yang terjadi di Mina, Arab Saudi, Kamis (24/9/2015) kemarin. Pada rapat itu, Pemerintah Arab Saudi memutuskan membentuk tim investigasi untuk menyelidiki musibah tersebut.

"Dalam rapat tersebut telah dibahas prosedur penanganannya dan telah diputuskan untuk membentuk tim investigasi untuk menyelidiki penyebab peristiwa dan melaporkan hasilnya kepada Raja Salman," ujar Wakil Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Sunarko, melalui Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, Jumat (25/9/2015).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Airlangga Yakin Terpilih Kembali Jadi Ketum Golkar Secara Aklamasi

Airlangga Yakin Terpilih Kembali Jadi Ketum Golkar Secara Aklamasi

Nasional
Diberi Tugas Maju Pilkada Banten, Airin Ucapkan Terima Kasih ke Airlangga

Diberi Tugas Maju Pilkada Banten, Airin Ucapkan Terima Kasih ke Airlangga

Nasional
PKS: Pasangan Sohibul Iman untuk Pilkada Jakarta Tunggu Koalisi Terbentuk

PKS: Pasangan Sohibul Iman untuk Pilkada Jakarta Tunggu Koalisi Terbentuk

Nasional
Optimalkan Pengelolaan, Kemenag Siapkan Peta Jalan Zakat Nasional 2025-2045

Optimalkan Pengelolaan, Kemenag Siapkan Peta Jalan Zakat Nasional 2025-2045

Nasional
Golkar Tugaskan Airin Rachmi Diany jadi Calon Gubernur Banten

Golkar Tugaskan Airin Rachmi Diany jadi Calon Gubernur Banten

Nasional
PP KPPG Dukung Airlangga Hartarto Kembali Jadi Ketum Partai Golkar

PP KPPG Dukung Airlangga Hartarto Kembali Jadi Ketum Partai Golkar

Nasional
Usung La Nyalla, Nono, Elviana, dan Tamsil, Fahira Idris: DPD Butuh Banyak Terobosan

Usung La Nyalla, Nono, Elviana, dan Tamsil, Fahira Idris: DPD Butuh Banyak Terobosan

Nasional
VoB Bakal Sampaikan Kritik Genosida Hingga Lingkungan di Glastonbury Festival

VoB Bakal Sampaikan Kritik Genosida Hingga Lingkungan di Glastonbury Festival

Nasional
La Nyalla Sebut Amendemen UUD 1945 Jadi Prioritas DPD

La Nyalla Sebut Amendemen UUD 1945 Jadi Prioritas DPD

Nasional
La Nyalla Akan Ajak Prabowo Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

La Nyalla Akan Ajak Prabowo Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

Nasional
Puluhan Anggota DPD Dukung La Nyalla Jadi Ketua Meski Suara Komeng Lebih Banyak

Puluhan Anggota DPD Dukung La Nyalla Jadi Ketua Meski Suara Komeng Lebih Banyak

Nasional
Kemensos Bantah Bansos Salah Sasaran, Klaim Data Diperbarui Tiap Bulan

Kemensos Bantah Bansos Salah Sasaran, Klaim Data Diperbarui Tiap Bulan

Nasional
Digitalisasi dan Riset Teknologi, Kunci Utama Kinerja Positif Pertamina Sepanjang 2023

Digitalisasi dan Riset Teknologi, Kunci Utama Kinerja Positif Pertamina Sepanjang 2023

Nasional
Kaget PDI-P Ingin Usung Anies, Ketua Nasdem Jakarta: Wow, Ada Apa Nih?

Kaget PDI-P Ingin Usung Anies, Ketua Nasdem Jakarta: Wow, Ada Apa Nih?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Patuhi Jadwal Kepulangan ke Tanah Air

Jemaah Haji Diimbau Patuhi Jadwal Kepulangan ke Tanah Air

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com