JAKARTA, KOMPAS.com — Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Abdul Djamil mengatakan, proses identifikasi korban musibah di Mina, Arab Saudi, membutuhkan proses yang cukup lama. Menurut Abdul, ada sejumlah hal yang menghambat proses identifikasi korban.
Pertama, sebut Abdul, selama dua hari setelah kejadian, Pemerintah Arab Saudi menutup akses untuk mendapatkan data-data awal korban. Alasannya, mereka sedang proses evakuasi dan identifikasi awal.
"Kami baru mendapatkan akses ke tempat pemulasaraan jenazah pada tanggal 25 September 2015 pukul 23.00 WAS," ujar Abdul melalui siaran pers, Senin (28/9/2015).
Berdasarkan hasil identifikasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Senin pagi, telah teridentifikasi 41 orang jemaah haji Indonesia meninggal dunia.
Kemudian, Abdul menilai, proses identifikasi dan pencocokan data relatif tidak mudah karena foto kondisi jenazah yang berbeda dengan foto pada Siskohat dan E-Hajj. Tim pun melakukan inventarisasi foto-foto yang diduga memiliki kemiripan dengan wajah-wajah jenazah. (Baca: Tragedi Mina, Arab Saudi, dan Iran Saling Menyalahkan)
Ketiga, kata Abdul, banyak foto tanpa disertai identitas yang meyakinkan bahwa yang bersangkutan adalah jemaah haji Indonesia.
"Padahal, diperlukan proses pengecekan data dan file pendukung yang memperkuat dugaan bahwa jemaah tersebut adalah jemaah haji Indonesia, baik berupa gelang jemaah, sobekan DAPIH, identitas maktab, kartu bis, tas paspor, aksesori syal, kain ihram, kain kerudung, pakaian, dan lain sebagainya," kata Abdul.
Abdul mengatakan, perlu adanya prinsip kehati-hatian dalam mengidentifikasi korban agar tidak terjadi kesalahan penyampaian informasi kepada keluarga jemaah haji. (Baca: Dua Hari yang Sangat Melelahkan dan Penuh Bahaya)
Dari proses identifikasi yang berlangsung selama tiga hari terakhir, Abdul memetakan tiga kriteria korban dalam peristiwa ini, yaitu jemaah yang meninggal dunia, jemaah yang cedera, dan yang belum kembali ke pemondokan.
Abdul mengatakan, jemaah haji Indonesia yang belum kembali ke pemondokan sebanyak 82 orang. Adapun jemaah haji Indonesia yang dirawat di rumah sakit berjumlah 10 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.