Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Sikap atas Tragedi Mina, Presiden Tunggu Identifikasi Tuntas

Kompas.com - 27/09/2015, 13:56 WIB
Sabrina Asril

Penulis

KARAWANG, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum mau berkomentar soal kemungkinan Indonesia menuntut pemerintah Arab Saudi atas tragedi Mina, Arab Saudi. Presiden menyatakan, hal tersebut baru akan dibicarakan setelah proses identifikasi terhadap korban selesai dilakukan.

"Nanti setelah selesai semuanya. Ini kan masih dalam proses," kata Jokowi di sela-sela kunjungan kerjanya di kawasan Karawang, Jawa Barat, Minggu (27/9/2015).

Presiden mengatakan, saat ini pemerintah fokus menunggu proses identifikasi para korban. Setelah proses itu selesai, pemerintah Indonesia akan membuat sikap atas tragedi yang telah menewaskan lebih dari 700 orang jemaah dari berbagai negara tersebut. Hingga kini, Jokowi mengaku belum mengetahui penyebab tragedi Mina itu terjadi.

"Masih simpang siur," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Jokowi mengaku selalu memantau perkembangan tragedi Mina. Dia selalu mendapat data terbaru terkait jumlah korban yang berhasil diidentifikasi.

Terkait korban yang masih hilang, dia menyatakan, pemerintah berhati-hati dalam menyebut mereka adalah korban tragedi Mina.

"Karena mereka (jemaah haji) kadang tidak ke maktab, tetapi langsung ke hotel, juga ada. Jadi setiap data, harus dikroscek agar tidak simpang siur," ucap dia.

Pemerintah Iran sebelumnya bertekad untuk menyeret pemerintah Arab Saudi ke ranah hukum internasional terkait tragedi Mina. (baca: Terkait Tragedi Mina, Iran Akan Gugat Pemerintah Arab Saudi)

"Di bawah hukum internasional, kami bisa menggugat (Arab Saudi) berdasarkan insiden ini. Keluarga Al-Saud (penguasa Arab Saudi) harus segera merespon," kata Jaksa Agung Iran, Ebrahim Raisi kepada televisi pemerintah.

Raisi mengatakan, aparat keamanan sengaja menutup jalan yang biasa digunakan para jamaah haji untuk digunakan iring-iringan keluarga kerajaan Saudi. Itulah yang menyebabkan tragedi di kota Mina.

"Mereka harus tahu bahwa kami akan mengupayakan agar keluarga Al-Saud diadili di pengadilan internasional atas kejahatan yang mereka lakukan terhadap para jamaah haji," tambah Raisi.

Menteri Kesehatan Arab Saudi Khalid Al-Falih menyebut korban jiwa dalam tragedi itu mencapai 769 orang dan 934 orang mengalami luka-luka. (baca: 769 Anggota Jemaah Haji Tewas dalam Musibah di Mina)

Adapun warga negara Indonesia korban tewas dalam peristiwa itu yang telah teridentifikasi sebanyak 22 orang. (baca: Tiga WNI Karyawan Perusahaan Bin Ladin Tewas dalam Musibah di Mina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hakim MK Sebut Sirekap Bikin Kacau Penghitungan Suara, Minta KPU Perbaiki

Hakim MK Sebut Sirekap Bikin Kacau Penghitungan Suara, Minta KPU Perbaiki

Nasional
Hakim PN Jaksel Tolak Praperadilan Karutan KPK, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

Hakim PN Jaksel Tolak Praperadilan Karutan KPK, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

Nasional
PAN Cabut Gugatan soal PPP Dapat Suara 'Gaib' di Bengkulu

PAN Cabut Gugatan soal PPP Dapat Suara "Gaib" di Bengkulu

Nasional
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Nasional
WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

Nasional
Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Nasional
Bawaslu Ungkap Suara Caleg Demokrat di Aceh Timur Sempat Naik 7 Kali Lipat, Lalu Dihitung Ulang

Bawaslu Ungkap Suara Caleg Demokrat di Aceh Timur Sempat Naik 7 Kali Lipat, Lalu Dihitung Ulang

Nasional
Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Nasional
Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Tembaga PT Freeport

Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Tembaga PT Freeport

Nasional
Risma Ingatkan Kepala Dinsos Se-Indonesia, Jangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Risma Ingatkan Kepala Dinsos Se-Indonesia, Jangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Nasional
Kasus Korupsi Rumdin, KPK Cecar Kabag Pengelola Rumah Jabatan DPR soal Aliran Dana ke Tersangka

Kasus Korupsi Rumdin, KPK Cecar Kabag Pengelola Rumah Jabatan DPR soal Aliran Dana ke Tersangka

Nasional
KPU Sebut Pemindahan 36.000 Suara PPP ke Garuda di Jabar Klaim Sepihak, Harus Ditolak MK

KPU Sebut Pemindahan 36.000 Suara PPP ke Garuda di Jabar Klaim Sepihak, Harus Ditolak MK

Nasional
Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

Nasional
Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis Disebut Diperlukan, Proyek Mercusuar Perlu Pengawasan

Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis Disebut Diperlukan, Proyek Mercusuar Perlu Pengawasan

Nasional
Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua

Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com