Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bebaskan Dua WNI, Tentara Papua Niugini Kejar Penyandera ke Hutan

Kompas.com - 18/09/2015, 10:34 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Upaya pembebasan 2 warga negara Indonesia yang disandera di Papua Niugini akhirnya membuahkan hasil. Pasukan Angkatan Bersenjata Papua Niugini melakukan pengejaran hingga ke pedalaman hutan sampai akhirnya menemukan kedua WNI.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir menjelaskan, awalnya tentara PNG sudah berkomunikasi dengan para penyandera, dan sepakat untuk bertemu di salah satu lokasi dekat kawasan hutan. Namun, saat tentara PNG sudah berada di lokasi yang disepakati, pihak penyandera malah melarikan diri ke tengah hutan.

Tentara PNG kemudian memutuskan untuk masuk ke dalam hutan, dan melakukan pengejaran sampai sore hari. Menurut Arrmanatha, pihak Kemenlu RI baru menerima informasi pembebasan pada Kamis (17/9/2015), sekitar pukul 19.30 WIB.

"Kita dapat laporan dari lapangan bahwa mereka berhasil mengambil dua WNI kita dengan minimum force, jadi tidak menggunakan upaya yang berlebihan," ujar Arrmanatha, seusai konferensi pers di Gedung Kemenlu, Jakarta Pusat, Jumat (18/9/2015).

Menurut Arrmanatha, berdasarkan informasi yang diperoleh, belum diketahui apakah terjadi baku tembak saat pembebasan dua WNI tersebut. Selain itu, pihak Kemenlu RI juga  belum memperoleh informasi mengenai penangkapan pelaku penyanderaan.

Upaya pembebasan telah dilakukan sejak Selasa (15/9/2015). Kedua pihak melalui juru bicara telah melakukan negosiasi, namun kesepakatan pertemuan selalu batal, sampai tentara PNG memutuskan untuk mengejar penyandera hingga ke dalam hutan.

Dua WNI bernama Ladiri Sudirman (28) dan Badar (20) yang disandera kelompok bersenjata itu merupakan penebang di perusahaan penebangan kayu di Skofro, Distrik Keerom, Papua Niugini. Selain menyandera Sudirman dan Badar, kelompok bersenjata itu juga menembak warga sipil lainnya, yakni Kuba.

Pada saat kejadian, Kuba sedang memotong kayu di Kampung Skopro, Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom. Ia mengalami luka tembak serta panah dan masih dirawat di RS Bhayangkari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com