Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalla Nilai Kenaikan Harga Pangan Memicu Pertambahan Penduduk Miskin

Kompas.com - 16/09/2015, 14:42 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai bahwa kenaikan harga bahan pangan melatarbelakangi bertambahnya jumlah penduduk miskin dibandingkan dengan tahun lalu. Atas dasar itu, Kalla berpendapat bahwa persoalan kemiskinan bisa diselesaikan dengan stabilisasi harga pangan.

"Itu memang apabila harga beras naik dan lain-lainnya itu pasti menimbulkan pertambahan angka kemiskinan, yaitu angka biaya hidupnya tidak cukup atau kurang. Oleh karena itu, salah satunya adalah menstabilkan harga pangan," kata Kalla di Kantor Kementerian Pertanian Jakarta, Rabu (16/9/2015).

Kalla pun yakin pemerintah mampu menurunkan angka kemiskinan dalam lima tahun ke depan jika produktivitas dalam negeri terus ditingkatkan. Kendati demikian, diakui Kalla, upaya penurunan angka kemiskinan tidaklah mudah.

"Saya kira sesulit apa pun pasti bisa kalau kita tingkatkan produktivitas. Kalau sebabnya harga pangan, ya produktivitasnya dinaikkan dan harganya di-push turun. Itu pasti bisa kalau sebabnya itu, bahwa sulit, ya sesulit apa pun pasti bisa. Sulit bukan berarti tidak bisa," ujar Kalla.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2015, jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 28,59 juta jiwa (11,22 persen dari total penduduk). Jumlah ini bertambah 860.000 jiwa dibandingkan dengan kondisi September 2014, yakni 27,73 juta jiwa (10,96 persen). (Baca: Penduduk Miskin Indonesia Bertambah 860.000 Orang)

Kepala BPS Suryamin mengatakan, selain mengukur jumlah penduduk miskin dan persentasenya, BPS juga mengukur indeks kedalaman dan indeks keparahan kemiskinan di Indonesia. Hasilnya, indeks keparahan kemiskinan pada Maret 2015 meningkat dibandingkan Maret 2012, Maret 2013, dan Maret 2014.

Indeks keparahan kemiskinan pada Maret tahun ini adalah 0,535, meningkat dari bulan yang sama tahun lalu, yakni pada level 0,435. Pada Maret 2013, indeks berada pada 0,432 dan Maret 2012 pada 0,473.

Tak hanya indeks keparahan, indeks kedalaman kemiskinan pun meningkat. Indeks kedalaman kemiskinan ini mengukur jarak pengeluaran penduduk miskin dengan garis kemiskinan. Pada Maret 2015, indeks kedalaman kemiskinan di level 1,971, lebih tinggi dibandingkan Maret 2014 (1,753), Maret 2013 (1,745), dan Maret 2013 (1,880).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis Disebut Diperlukan, Proyek Mercusuar Perlu Pengawasan

Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis Disebut Diperlukan, Proyek Mercusuar Perlu Pengawasan

Nasional
Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua

Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua

Nasional
Pegawai Kementan Bikin Perjalanan Dinas Fiktif demi Penuhi Kebutuhan SYL

Pegawai Kementan Bikin Perjalanan Dinas Fiktif demi Penuhi Kebutuhan SYL

Nasional
Sidang SYL, Saksi Ungkap Permintaan Uang Rp 360 Juta untuk Sapi Kurban

Sidang SYL, Saksi Ungkap Permintaan Uang Rp 360 Juta untuk Sapi Kurban

Nasional
Hadiri Perayaan Ultah Hendropriyono, Prabowo Dihadiahi Patung Diponegoro

Hadiri Perayaan Ultah Hendropriyono, Prabowo Dihadiahi Patung Diponegoro

Nasional
Menag Minta Jemaah Jaga Kesehatan, Suhu Bisa Capai 50 Derajat Celsius pada Puncak Haji

Menag Minta Jemaah Jaga Kesehatan, Suhu Bisa Capai 50 Derajat Celsius pada Puncak Haji

Nasional
Tinjau Pasar Baru di Karawang, Jokowi: Harga Cabai, Bawang, Beras Sudah Turun

Tinjau Pasar Baru di Karawang, Jokowi: Harga Cabai, Bawang, Beras Sudah Turun

Nasional
KPK Sebut Eks Dirut Taspen Kosasih Rekomendasikan Investasi Rp 1 T

KPK Sebut Eks Dirut Taspen Kosasih Rekomendasikan Investasi Rp 1 T

Nasional
Hakim MK Tegur Kuasa Hukum KPU karena Tidak Rapi Menulis Dokumen

Hakim MK Tegur Kuasa Hukum KPU karena Tidak Rapi Menulis Dokumen

Nasional
Jokowi Tanggapi Santai soal Fotonya yang Tak Terpasang di Kantor PDI-P Sumut

Jokowi Tanggapi Santai soal Fotonya yang Tak Terpasang di Kantor PDI-P Sumut

Nasional
Cuaca di Arab Saudi 40 Derajat, Jemaah Haji Diminta Jaga Kesehatan

Cuaca di Arab Saudi 40 Derajat, Jemaah Haji Diminta Jaga Kesehatan

Nasional
 Saksi Ungkap Direktorat di Kementan Wajib Patungan untuk Kebutuhan SYL

Saksi Ungkap Direktorat di Kementan Wajib Patungan untuk Kebutuhan SYL

Nasional
Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite Sesuai Penugasan Pemerintah

Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite Sesuai Penugasan Pemerintah

Nasional
Menteri KP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

Menteri KP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

Nasional
KPK Percaya Diri Gugatan Praperadilan Karutan Sendiri Ditolak Hakim

KPK Percaya Diri Gugatan Praperadilan Karutan Sendiri Ditolak Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com