JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai bahwa kenaikan harga bahan pangan melatarbelakangi bertambahnya jumlah penduduk miskin dibandingkan dengan tahun lalu. Atas dasar itu, Kalla berpendapat bahwa persoalan kemiskinan bisa diselesaikan dengan stabilisasi harga pangan.
"Itu memang apabila harga beras naik dan lain-lainnya itu pasti menimbulkan pertambahan angka kemiskinan, yaitu angka biaya hidupnya tidak cukup atau kurang. Oleh karena itu, salah satunya adalah menstabilkan harga pangan," kata Kalla di Kantor Kementerian Pertanian Jakarta, Rabu (16/9/2015).
Kalla pun yakin pemerintah mampu menurunkan angka kemiskinan dalam lima tahun ke depan jika produktivitas dalam negeri terus ditingkatkan. Kendati demikian, diakui Kalla, upaya penurunan angka kemiskinan tidaklah mudah.
"Saya kira sesulit apa pun pasti bisa kalau kita tingkatkan produktivitas. Kalau sebabnya harga pangan, ya produktivitasnya dinaikkan dan harganya di-push turun. Itu pasti bisa kalau sebabnya itu, bahwa sulit, ya sesulit apa pun pasti bisa. Sulit bukan berarti tidak bisa," ujar Kalla.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2015, jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 28,59 juta jiwa (11,22 persen dari total penduduk). Jumlah ini bertambah 860.000 jiwa dibandingkan dengan kondisi September 2014, yakni 27,73 juta jiwa (10,96 persen). (Baca: Penduduk Miskin Indonesia Bertambah 860.000 Orang)
Kepala BPS Suryamin mengatakan, selain mengukur jumlah penduduk miskin dan persentasenya, BPS juga mengukur indeks kedalaman dan indeks keparahan kemiskinan di Indonesia. Hasilnya, indeks keparahan kemiskinan pada Maret 2015 meningkat dibandingkan Maret 2012, Maret 2013, dan Maret 2014.
Indeks keparahan kemiskinan pada Maret tahun ini adalah 0,535, meningkat dari bulan yang sama tahun lalu, yakni pada level 0,435. Pada Maret 2013, indeks berada pada 0,432 dan Maret 2012 pada 0,473.
Tak hanya indeks keparahan, indeks kedalaman kemiskinan pun meningkat. Indeks kedalaman kemiskinan ini mengukur jarak pengeluaran penduduk miskin dengan garis kemiskinan. Pada Maret 2015, indeks kedalaman kemiskinan di level 1,971, lebih tinggi dibandingkan Maret 2014 (1,753), Maret 2013 (1,745), dan Maret 2013 (1,880).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.