Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Perintahkan Cari Seluruh Korban Tenggelamnya Kapal di Malaysia

Kompas.com - 04/09/2015, 10:49 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada kekuarga korban musibah tenggelamnya kapal di Sabar Berenam Selangor, Malaysia. Jokowi telah menginstruksikan KBRI Malaysia untuk terus melakukan proses pencarian dan evakuasi seluruh korban.

"Semoga keluarga tabah dan kuat. Saya sudah perintahkan operasi pencarian sampai korban ditemukan. Lakukan evakuasi bagi korban yang sudah ditemukan," kata Jokowi dalam pernyataan tertulis yang diterima dari Tim Komunikasi Presiden, Jumat (4/9/2015).

Presiden telah menerima laporan dari Kementerian Luar Negeri yang menyebutkan KBRI Malaysia terus berkoordinasi dengan otoritas pemerintah Malaysia. Badan SAR Nasional dan Kepolisian RI sudah diturunkan untuk membantu pencarian korban.

Sampai Jumat pagi, 15 orang telah ditemukan meninggal, 19 orang berhasil selamat. (baca: Sebanyak 35 WNI Korban Kapal Tenggelam di Malaysia Belum Ditemukan)

Jokowi juga memerintahkan perlunya koordinasi kementerian terkait serta pemerintah daerah untuk mengevaluasi dan pembenahan agar peristiwa semacam ini tidak terjadi lagi. Dia ingin agar ada evaluasi mobilitas penduduk di perbatasan.

"Masalah mobilitas penduduk lintas negara di perbatasan selama ini kurang mendapat perhatian. Selain kelengkapan dokumen yang kerap tidak diperhatikan, warga Indonesia juga tidak memperhatikan kelayakan moda transportasi," kata Jokowi.

Karena itu, kata Jokowi, pemerintah mendorong investasi dan pembukaan lapangan pekerjaan di wilayah perbatasan supaya warga Indonesia di perbatasan bekerja di negeri sendiri. Dengan demikian, akan mengurangi angka kecelekaan lalu lintas di perbatasan.

Seperti dikutip Antara, Duta Besar Indonesia di Kuala Lumpur menyebutkan bahwa kapal tersebut tenggelam di daerah Sabak Berenam, negara bagian Selangor, yaitu 10 mil dari pantai Malaysia.

Kapal yang tenggelam itu adalah jenis kapal kayu dengan ukuran panjang sekitar 15 meter dengan lebar tiga meter. Kecelakaan kapal tersebut dilaporkan oleh nelayan Malaysia pada pagi hari pukul 10.30 waktu setempat.

Berdasarkan laporan yang diterima, kata Dubes Herman, kapal itu diduga tenggelam akibat jumlah penumpang yang melebihi kapasitas kapal.

"Jumlah penumpang yang melebihi kapasitas inilah yang dipercaya menjadi penyebab tenggelamnya kapal karena cuaca relatif cerah. Dipercaya kapal tenggelam pada pukul 03.00 pagi dalam perjalanan menuju Tanjung Balai Asahan," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com