Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amien: Rakyat Butuh Roti dan Keju, Bukan Janji Kosong dan Harapan Palsu

Kompas.com - 03/09/2015, 13:53 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Petinggi Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais, menilai bahwa Indonesia kini sedang dalam keadaan kritis. Oleh karena itu, menurut dia, semua kekuatan politik perlu melakukan sharing of power dan sharing of responsibility agar Indonesia tidak sampai hancur seperti yang terjadi pada Uni Soviet dan Yugoslavia.

Amien mengatakan, menjelang kebangkrutan dan hancurnya Uni Soviet dan Yugoslovia, dua negara itu mengalami kegagalan ekonomi. Rakyat di kedua negara itu merasa hanya menjadi alas kaki para pemimpinnya yang rata-rata hanya mengumbar janji muluk-muluk dengan slogan menarik.

"Rakyat membutuhkan roti dan keju, bukan janji kosong harapan palsu," ujar Amien saat jumpa pers di kediamannya di Pandean Sawitsari, Condongcatur, Sleman, Kamis (3/9/2015).

Kondisi Indonesia saat ini, lanjutnya, hampir sama dengan kedua negara tersebut. Indonesia sedang mengalami krisis ekonomi dan semacam kerapuhan politik. Agar nasib Indonesia tidak seperti Uni Soviet dan Yugoslovia, menurut Amien, semua kekuatan politik perlu melakukan sharing of power dan sharing of responsibility.

Selain itu, Amien Rais juga mengusulkan agar pemerintah memanggil sembilan elemen dan duduk bersama membicarakan solusi persoalan krisis yang semakin berat saat ini.

"Pimpinan TNI, Polri, ketua umum partai politik, perwakilan pemuka agama, berbagai tokoh bangsa, wakil pengusaha, wakil NGO, perwakilan universitas, dan perwakilan tokoh bangsa, sembilan elemen ini harus memiliki kesamaan pandangan tentang krisis yang sedang kita hadapi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com