JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Unit Direktorat Politik Badan Intelijen dan Keamanan Polri Ajun Komisaris Besar Polisi Novanto Leiwakabessy mengatakan, Polri telah menerima puluhan laporan adanya dugaan tindak kekerasan dalam proses penyelenggaraan pilkada serentak.
"Hasil pemetaan kami mulai dari pendaftaran sampai sekarang, sudah ada 30-40 kejadian yang bersifat anarkis," kata Novanto saat diskusi Indeks Kekerasan Pemilu 2015 di Jakarta, Selasa (1/9/2015).
Laporan tindak kekerasan itu meliputi ancaman terhadap komisioner Komisi Pemilihan Umum setempat, ancaman terhadap anggota panitia pengawas pemilu, isu tentang suku, agama, ras, dan golongan, hingga pengrusakan kantor KPU daerah.
"Di beberapa daerah bahkan ada kasus penolakan calon atau plt yang bukan berasal dari putra daerah," ujarnya.
Novanto mengatakan, hingga kini kepolisian daerah terus berupaya melakukan pengawasan dan pengamanan. Aparat Polri siap memberikan bantuan pasukan jika polda setempat memerlukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.