Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinilai Belum Punya Tata Kelola yang Baik, DPR Disarankan Bentuk Tim Kajian

Kompas.com - 21/08/2015, 17:47 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Indonesia Budget Center, Roy Salam, menilai DPR periode saat ini belum memiliki tata kelola yang baik, khususnya dalam memanfaatkan fasilitas infrastruktur di Gedung Parlemen Senayan. Ia menyarankan agar DPR membentuk tim kajian sebelum mengambil kebijakan untuk menggunakan anggaran besar guna meningkatkan fasilitas penunjang kerja.

"Kita membayangkan DPR mereformasi fungsi dan peran mereka, sehingga publik tidak merasa kecewa dalam rangka mendorong memperjuangkan aspirasi masyarakat. Tapi dari praktik yang dilakukan, reformasi yang terjadi malah mengarah ke defisit anggaran," ujar Roy dalam konferensi pers di Sekretariat Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran, Jakarta, Jumat (21/8/2015).

Menurut Roy, tim peningkatan kinerja pernah dibentuk DPR pada periode 2004-2009. Saat itu, tim tersebut bertugas membuat kajian mengenai capaian tugas dan kinerja DPR. Beberapa hal yang dikaji meliputi capaian legislasi, akses publik dalam menyampaikan aspirasi, melakukan check and balances dalam soal anggaran, hingga mengenai fasilitas penunjang kinerja.

Roy menilai rencana anggota DPR soal pembangunan tujuh proyek infrastruktur di Kompleks Parlemen Senayan harus dicermati secara kritis. Menurut dia, fasilitas Gedung DPR saat ini masih cukup memadai untuk menunjang kinerja para anggota dewan.

"Untuk menambah satu fraksi saja ruangannya masih cukup, jadi mana argumentasi ruangan tidak cukup? Berarti belum ada audit ruangan yang dilakukan anggota DPR," kata Roy.

Ia mengatakan, tim kajian tersebut nantinya akan memberikan rekomendasi mengenai kebutuhan yang benar-benar diperlukan, termasuk mengenai fasilitas infrastruktur yang dapat menunjang kinerja anggota dewan. Selain dapat menghemat anggaran, hal tersebut juga dapat memberikan kepercayaan publik terhadap kinerja DPR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KY Sebut Tak Terdampak Ganguan PDN

KY Sebut Tak Terdampak Ganguan PDN

Nasional
Prabowo Kumpulkan Ketum Parpol KIM Plus Erick Thohir di Kemenhan, Bahas Apa?

Prabowo Kumpulkan Ketum Parpol KIM Plus Erick Thohir di Kemenhan, Bahas Apa?

Nasional
Polri Hormati Langkah Pihak Pegi Setiawan Ajukan Praperadilan

Polri Hormati Langkah Pihak Pegi Setiawan Ajukan Praperadilan

Nasional
Prabowo Mangkir Panggilan PTUN soal Gugatan Bintang 4, Pilih Hadiri Penyematan Bintang Bhayangkara Utama Polri

Prabowo Mangkir Panggilan PTUN soal Gugatan Bintang 4, Pilih Hadiri Penyematan Bintang Bhayangkara Utama Polri

Nasional
Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

Nasional
Gerindra Tak Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta

Gerindra Tak Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta

Nasional
Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

Nasional
Gerindra: Memang Anies Sudah 'Fix' Maju di Jakarta? Enggak Juga

Gerindra: Memang Anies Sudah "Fix" Maju di Jakarta? Enggak Juga

Nasional
Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

Nasional
Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

Nasional
Polri Klaim Penyidik Tak Asal-asalan Tetapkan Pegi Setiawan Jadi Tersangka Pembunuhan 'Vina Cirebon'

Polri Klaim Penyidik Tak Asal-asalan Tetapkan Pegi Setiawan Jadi Tersangka Pembunuhan "Vina Cirebon"

Nasional
Menkominfo Janji Pulihkan Layanan Publik Terdampak Gangguan Pusat Data Nasional Secepatnya

Menkominfo Janji Pulihkan Layanan Publik Terdampak Gangguan Pusat Data Nasional Secepatnya

Nasional
Terdampak Gangguan PDN, Dirjen Imigrasi Minta Warga yang ke Luar Negeri Datangi Bandara Lebih Awal

Terdampak Gangguan PDN, Dirjen Imigrasi Minta Warga yang ke Luar Negeri Datangi Bandara Lebih Awal

Nasional
Kapolri Sematkan Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo

Kapolri Sematkan Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo

Nasional
Dihukum 6 Tahun Bui, Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan Pertimbangkan Kasasi

Dihukum 6 Tahun Bui, Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan Pertimbangkan Kasasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com