Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sukardi Rinakit dan Dagang Buah Pinang

Kompas.com - 11/08/2015, 17:00 WIB
JAKARTA, KOMPAS - Staf Khusus Presiden Sukardi Rinakit didampingi asistennya, Mariza Hamid, dalam acara halalbihalal di Rumah Garuda, Bintaro, Jakarta Selatan, Kamis (6/8/2015), menceritakan pengalamannya hari-hari pertama berkantor dan bekerja di lingkungan istana kepresidenan.

Acara ini dihadiri rekan-rekan Sukardi Rinakit, seperti mantan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Susilo Siswoutomo, penyanyi dan musisi Ray Birowo, musisi Fredy Paputungan, anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Andreas Susetyo, Wakil Pemimpin Umum Kompas Rikard Bagun, pengamat perminyakan Abdul Muin, dan Kiyoko Tri Safitri dari Bank Niaga.

Sukardi Rinakit sore itu bercerita tentang gaji pertamanya sebagai staf khusus presiden. "Beberapa hari lalu, saya buka rekening bank saya, gaji dari istana sudah masuk. Saya senang dan langsung saya bagi dua, untuk saya sendiri dan istri saya, Evyta Suhartin," kata Rinakit yang akrab disapa Cak Kardi.

Cak Kardi juga bercerita tentang rasa sukacitanya menerima pin tanda sebagai anggota staf khusus presiden yang dipasang di bajunya.

Akan tetapi, Cak Kardi berkisah pula tentang dukacitanya mencari tempat makan siang di istana. "Sulit mencari kantin di kompleks istana pada awalnya," ujarnya. Ia berkisah pula tentang keputusannya menolak pengangkatannya menjadi Komisaris Utama Bank Tabungan Negara (BTN). "Saya ingin fokus membantu Presiden Joko Widodo secara langsung," ujarnya.

Sementara itu, Susilo menyarankan kepada para pejabat pemerintah saat ini, termasuk para menteri, untuk memberi informasi seadanya, terbuka, tidak ditutup-tutupi, kepada Presiden Jokowi. "Jangan hanya demi jabatan, pejabat pemerintah melaporkan yang tidak sebenarnya terjadi di lapangan," ujar Susilo yang kini rajin kampanye penyelamatan sumber energi di Indonesia.

Adapun Andreas Susetyo menyarankan agar pemerintah tetap berusaha menegakkan amanat presiden pertama RI, Soekarno, tentang Tri Sakti (berdaulat di bidang politik, berdikari atau berdiri di kaki sendiri di bidang ekonomi, dan berkepribadian secara nasional). Ia juga mengingatkan agar pemerintah tidak melupakan sejarah, antara lain sejarah tahun 1997 ketika Indonesia dilanda El Nino. "Sekarang apabila terjadi kekeringan, jangan dianggap enteng, jangan anggap hal itu mudah diatasi dan seterusnya," ujar Andreas.

Di tengah acara diskusi tentang istana dan perombakan kabinet itu, Ray Birowo melantunkan lagu ciptaan Franky Sahilatua, "Suara dari Kemiskinan".

Lagu ini sering dinyanyikan Cak Kardi dengan nada sumbang (fals). "Tanah kami tanah kaya, laut kami laut kaya, kami tidur di atas emas, berenang di atas minyak. Tapi bukan kami punya semua anugerah itu, kami cuma berdagang buah-buah pinang. Harus ada perubahan, perubahan, perubahan, perubahan".

Begitu cuplikan beberapa kalimat lagu ciptaan almarhum Franky Sahilatua.

Merdeka, merdeka, merdeka, 70 tahun merdeka. (J Osdar)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 11 Agustus 2015, di halaman 2 dengan judul "Sukardi Rinakit dan Dagang Buah Pinang".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat PPATK Ungkap 1.000 Lebih Anggota Dewan Main Judi Online

Saat PPATK Ungkap 1.000 Lebih Anggota Dewan Main Judi Online

Nasional
Hari Ini, Emirsyah Satar Jalani Sidang Tuntutan Pengadaan Pesawat di Maskapai Garuda

Hari Ini, Emirsyah Satar Jalani Sidang Tuntutan Pengadaan Pesawat di Maskapai Garuda

Nasional
Hari Ini, Sosok yang Ancam 'Buldozer' Kemenkominfo Jalani Sidang Vonis Perkara BTS 4G

Hari Ini, Sosok yang Ancam "Buldozer" Kemenkominfo Jalani Sidang Vonis Perkara BTS 4G

Nasional
Pakar IT Sebut Pemblokiran Tak Efektif Tuntaskan Persoalan Judi Online

Pakar IT Sebut Pemblokiran Tak Efektif Tuntaskan Persoalan Judi Online

Nasional
Basmi Judi Online: Urgen Penindakan, Bukan Pencegahan

Basmi Judi Online: Urgen Penindakan, Bukan Pencegahan

Nasional
Ungkap Alasan Ingin Maju Pilkada Jakarta, Sudirman Said Mengaku Dapat Tawaran dari Sejumlah Partai

Ungkap Alasan Ingin Maju Pilkada Jakarta, Sudirman Said Mengaku Dapat Tawaran dari Sejumlah Partai

Nasional
Respons PDI-P, Nasdem, dan PKB Usai Duet Anies-Sohibul Iman Diumumkan

Respons PDI-P, Nasdem, dan PKB Usai Duet Anies-Sohibul Iman Diumumkan

Nasional
Sudirman Said Mengaku Ingin Maju Pilkada Jakarta Bukan untuk Jegal Anies

Sudirman Said Mengaku Ingin Maju Pilkada Jakarta Bukan untuk Jegal Anies

Nasional
Peretasan Data Bais TNI, Kekhawatiran Bocornya Hal Teknis dan Operasi

Peretasan Data Bais TNI, Kekhawatiran Bocornya Hal Teknis dan Operasi

Nasional
Momen Jokowi Sapa Warga hingga Minum Es Teh di Mal Kota Palangkaraya

Momen Jokowi Sapa Warga hingga Minum Es Teh di Mal Kota Palangkaraya

Nasional
Gagal Lawan Peretas PDN, Pemerintah Pasrah Kehilangan Data Berharga

Gagal Lawan Peretas PDN, Pemerintah Pasrah Kehilangan Data Berharga

Nasional
Komisi III Minta Satgas Ambil Langkah Konkret Perangi Judi 'Online'

Komisi III Minta Satgas Ambil Langkah Konkret Perangi Judi "Online"

Nasional
Komisi III Desak PPATK Tak Hanya Umumkan Temuan Judi 'Online'

Komisi III Desak PPATK Tak Hanya Umumkan Temuan Judi "Online"

Nasional
[POPULER NASIONAL] KPK Usut Dugaan Korupsi Bansos Presiden 2020 | Eks Pejabat Basarnas Beli Ikan Hias Pakai Uang Korupsi

[POPULER NASIONAL] KPK Usut Dugaan Korupsi Bansos Presiden 2020 | Eks Pejabat Basarnas Beli Ikan Hias Pakai Uang Korupsi

Nasional
Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com