Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Wanita Asal Tiongkok Jadi PSK di Medan, Diduga Korban "Trafficking"

Kompas.com - 06/08/2015, 17:32 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penyidik dari Unit IV Subdirektorat III serta Satuan Tugas Trafficking Bareskrim Polri menggerebek sebuah tempat penampungan pekerja seks komersial di Kota Medan, Sumatera Utara, Kamis (6/8/2015).

Kepala Unit Trafficking Bareskrim Polri AKBP Arie Dharmanto mengatakan, penggerebekan dilakukan pada pukul 01.00 WIB di Capital Building, Jalan Putri Hijau Nomor 1A, Medan, Sumatera Utara.

"Tim mengevakuasi sembilan warga negara asing asal Tiongkok dan 20 warga negara Indonesia yang dipekerjakan sebagai pekerja seks komersial (PSK)," ujar Arie melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Kamis siang.

Para wanita tersebut, lanjut Arie, menjadi PSK dengan modus menemani tamu untuk karaoke di ruangan tertutup. Dari tempat penggerebekan, timnya menyita sejumlah barang bukti, yakni uang senilai Rp 4 juta yang diduga hasil transaksi seks, kuitansi pembayaran, alat kontrasepsi, dua unit printer kasir, dua unit komputer kasir, dan kalkulator listrik.

Para PSK WNI, lanjut Arie, diperiksa di Polda setempat. Sementara itu, PSK asal Tiongkok akan diterbangkan ke Jakarta untuk dideportasi ke negara asalnya. Sembari menunggu proses deportasi, mereka akan ditampung di "safe house".

Arie mengatakan, pemeriksaan semua PSK untuk menyelidiki ada atau tidaknya dugaan tindak pidana perdagangan manusia.

"Namun, saat ini, belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka. Kita berharap segera menemukan otaknya," ujar Arie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com