Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Panen Raya, Jokowi Gelar Rapat Bahas Dampak El Nino

Kompas.com - 06/08/2015, 16:32 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas bersama menteri terkait untuk membahas secara khusus dampak gelombang panas El Nino di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (6/8/2015). Jokowi ingin mendengarkan laporan mengenai dampak El Nino, yang menyebabkan kekeringan di sejumlah daerah dan berpotensi menggagalkan panen raya pada September nanti.

"Dampak ini harus diantisipasi, baik di bidang kehutanan, pertanian, maupun perikanan, terutama yang terkait sawah, ladang, yang kemungkinan gagal panen karena kekeringan," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas tersebut.

Secara langsung, Jokowi meminta Menteri Pertanian Amran Sulaiman untuk memperhatikan daerah-daerah yang terancam gagal memanen padi akibat kekeringan. Rapat tersebut juga dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil, Menko Maritim Indroyono Soesilo, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Andi Eka Sakya, serta Kepala Bulog Djarot Kusumayakti.

Jokowi menyampaikan bahwa dirinya telah mendapat laporan dari Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo bahwa panen raya di kedua daerah tersebut tidak akan terganggu gelombang panas El Nino. Di kedua daerah itu, Jokowi sempat turun langsung untuk memastikan berhasilnya musim panen raya.

"Saya minta laporan Mentan mengenai sawah ladang yang kira-kira gagal panen dan kekeringan. Di lapangan (Jatim dan Sulsel), yang saya tahu. Akan tetapi, mungkin di daerah lain, Mentan bisa menyampaikan," kata Presiden.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, gelombang panas El Nino diperkirakan menyerang wilayah Indonesia sampai November 2015. Akibat El Nino, masa awal musim hujan 2015/2016 di beberapa wilayah pun mundur.

Hingga saat ini, kekeringan semakin meluas dan hampir merata di seluruh Nusantara. Bencana itu tak hanya mengganggu proses produksi pertanian, terutama padi, tetapi juga mulai mengancam ketersediaan air bersih untuk kebutuhan harian. Air bersih mulai distribusikan ke sejumlah pemerintah daerah, tetapi jumlah kendaraan pengangkut masih terbatas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com