Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKB Belum Putuskan Mendukung atau Usung Lawan untuk Risma di Surabaya

Kompas.com - 24/07/2015, 08:24 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) belum menentukan sikap terkait dukungan kepada Tri Rismaharini yang telah diusung PDI-P untuk kembali maju sebagai calon Wali Kota Surabaya. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengakui, sulit mencari pasangan calon yang bisa menyaingi elektabilitas Risma di Surabaya.

"Kami belum memutuskan, karena Ibu Risma juga tampaknya tidak membutuhkan PKB, jadi kami belum memutuskan," ujar Muhaimin, di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Kamis (23/7/2015).

Ketua Desk Pilkada PKB Bambang Susanto juga mengungkapkan hal yang sama. Menurut dia, sulit mencari calon kepala daerah yang mampu menyaingi Risma di Surabaya. Dengan popularitasnya saat ini, Risma hampir pasti akan kembali memenangkan pemilihan wali kota Surabaya.

Menurut Bambang, banyak partai lain yang menggantungkan harapan agar PKB mampu membentuk calon pasangan sebagai lawan Risma di Surabaya. Pasalnya, tanpa ada pesaing baru, dikhawatirkan pilkada Kota Surabaya akan mengalami penundaan.

Hingga saat ini, untuk daerah pemilihan Surabaya, baru satu pasangan calon yang disiapkan untuk maju sebagai calon kepala daerah, yaitu pasangan Tri Rismaharini dan Whisnu Sakti Buana dari PDI-P.

"Karena sudah didukung PDI-P, ya kita lihat perkembangan, apa bisa bentuk koalisi baru atau merapat ke Ibu Risma. Karena, kalau cuma sendiri kan Ibu Risma tidak bisa ada pemilihan juga," kata Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com