Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BIN dan Kemendagri Siapkan 1.000 Intelijen di Seluruh Indonesia

Kompas.com - 13/07/2015, 12:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Intelijen Negara (BIN) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) membangun jaringan untuk menambah pasukan intelijen sebanyak 1.000 orang untuk memperkuat daerah, khususnya tingkat kabupaten dan kota. Demikian kata Kepala BIN Sutiyoso di Jakarta, Senin (13/7/2015).

"Saat ini, perwakilan BIN di daerah sangat minim. Artinya, satu BIN itu meng-cover dua sampai tiga kabupaten-kota. Itu tidak masuk akal. Oleh karena itu, saya mencanangkan program 1.000 personel itu dan kita akan membangun jaringan bersama Kemendagri," kata Sutiyoso seusai bertemu Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo di Jakarta.

Sutiyoso menjelaskan, untuk memperkuat pasukan intelijen di daerah, diperlukan sinergi dengan Kemendagri sebagai poros pemerintahan antara pusat dan daerah.

Daerah yang akan mendapatkan tambahan personel intelijen tersebut merupakan daerah yang bekerja sama atau berkoordinasi dengan Kemendagri terkait kebutuhan intelijen di daerah.

"Seribu personel itu akan kita ambil dari daerah yang akan kerja sama dengan Kemendagri nanti supaya diplot di daerah masing-masing. Nanti setiap kabupaten-kota paling tidak ada satu sehingga tidak satu untuk dua atau bahkan tiga kabupaten-kota," ujarnya.

Untuk saat ini, BIN dan Kemendagri melakukan upaya deteksi dini terhadap daerah-daerah yang dinilai rawan konflik sehingga memerlukan personel intelijen ekstra.

"Kita juga mendeteksi dini dari daerah, ada Kemendagri, bupati dan wali kota, jadi harus membangun sinergi antara kita, BIN, dan Kemendagri," katanya.

Keberadaan 1.000 personel intelijen tersebut diusahakan sudah ada sebelum pelaksanaan pemungutan suara pemilihan kepala daerah secara serentak.

Hal itu disebabkan adanya potensi rawan konflik yang disebabkan oleh tahapan-tahapan pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota di daerah.

"Ya, ini harus bisa direalisasikan segera," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com