Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Targetkan 100.000 Pencandu Narkoba Direhabilitasi

Kompas.com - 26/06/2015, 16:40 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, pemerintah berencana membangun tujuh panti tambahan untuk tempat rehabilitasi para pencandu narkoba. Ditambah dengan fasilitas yang sudah ada, Khofifah menargetkan panti-panti rehabilitasi itu mampu memulihkan kondisi 100.000 orang pencandu narkoba.

"Target Presiden tahun ini 100.000, dan tahun depan 200.000," ujar Khofifah di Istana Kepresidenan, Jumat (26/6/2015).

Khofifah menuturkan, saat ini sudah ada 18 panti rehabilitasi yang terakreditasi. Semua panti itu sudah masuk dalam kategori institusi penerima wajib lapor (IPWL). Pada akhir tahun, diharapkan ada tambahan tujuh panti yang akan selesai dibangun pada 15 Desember 2015.

Menurut Khofifah, pemerintah saat ini kesulitan mendapatkan pencandu yang mau secara sukarela dirawat di panti rehabilitasi. Sebab, pencandu biasanya tak didukung lingkungan keluarga yang juga mendukung rehabilitasi itu karena adanya pandangan negatif di tengah masyarakat.

"Kalau mereka pencandu, segera melapor ke IPWL, nanti akan dapat kartu IPWL, maka dia tidak boleh ditangkap atau ditahan," ucap Khofifah.

Khofifah menyarankan agar pihak keluarga bisa mendorong pencandu narkoba untuk masuk ke dalam panti rehablitasi. Karena di dalam panti rehablitasi yang terakreditasi IPWL, proses penanganan dilakukan secara terintegrasi, mulai dari ketersediaan konsuler adiksinya hingga penanganan kebutuhan resosialisasi dan reunifikasi.

Selain melalui panti, pencandu narkoba juga bisa mengikuti rehabiltasi berbasis masyarakat. Tak seperti panti yang mengharuskan pencandu diinapkan, pada rehablitasi berbasis masyarakat, pencandu masih bisa menjalani aktivitas normal sambil melakukan sejumlah aksi rehabilitasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Yakin 'Presidential Club' Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin "Presidential Club" Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com