Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenlu: WNI yang Dieksekusi ISIS karena Sebarkan AIDS Belum Terkonfirmasi

Kompas.com - 25/06/2015, 13:04 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir mengatakan bahwa hingga saat ini pemerintah belum bisa memastikan informasi mengenai adanya warga negara Indonesia yang dieksekusi kelompok militan ISIS. Sebelumnya, memang beredar kabar ada WNI yang dieksekusi ISIS karena diduga menyebarkan virus AIDS.

Kemenlu telah berusaha mencari tahu kebenaran informasi tersebut dengan menghubungi penulis berita di media asing.

"Kami juga mencoba konfirmasi ke penulis awal berita itu, tetapi tidak juga dapat diklarifikasi mengenai nama dan kapan kejadian itu terjadi. Jadi kami belum bisa mengklarifikasi hal tersebut," ujar Arrmanatha, dalam press briefing di Gedung Kemenlu RI, Kamis (25/6/2015).

Arrmanatha mengatakan, melalui komunikasi yang dilakukan dengan penulis yang pertama kali menginformasikan hal tersebut, diketahui bahwa kabar mengenai WNI yang dieksekusi oleh ISIS berasal dari aktivis yang mengaku berada di lokasi kejadian. Namun, tidak dapat dipastikan apakah pria yang dieksekusi tersebut benar sebagai WNI.

Selain itu, menurut Arrmanatha, Kemenlu RI juga telah mencoba mengklarifikasi data WNI di beberapa Kedutaan Besar RI, seperti di Damaskus, Ankara, dan Istanbul. Namun, sejauh ini belum ada data yang menunjukan mengenai keakuratan informasi tersebut.

Sebelumnya, kabar mengenai adanya WNI yang dieksekusi oleh tentara ISIS, pertama kali dilansir oleh media asing Daily Mail. Dalam informasi yang diberikan, disebutkan bahwa WNI tersebut dieksekusi lantaran terindikasi sebagai pengidap AIDS.

Menurut Daily Mail, WNI tersebut diketahui mengidap AIDS setelah mendonorkan darahnya bagi warga lainnya yang tergabung dalam kelompok ISIS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com