Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI Pertimbangkan Pendampingan Jurnalis Asing di Papua

Kompas.com - 22/06/2015, 14:38 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com- Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, pemerintah mempertimbangkan pers asing yang sedang berada di Papua perlu didampingi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Saya mempertimbangkan bahwa teman-teman pers asing perlu didampingi, sehingga apabila terjadi sesuatu bisa kami berikan," kata Moeldoko, di sela-sela Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi I DPR, Senin (22/6/2015).

Selain Panglima TNI, rapat dengar pendapat ini juga menghadirkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Kepala BIN Marciano Norman, untuk membahas tentang rencana pemberian amnesti dan abolisi terhadap narapidana politik/ tahanan politik di Papua.

Sedangkan Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi mengatakan, selama ini pemerintah Indonesia tidak pernah melarang media asing meliput di Papua dan juga tidak pernah melarang warga asing untuk ke Papua.

"Pemerintah Indonesia tidak pernah melarang kunjungan pers asing atau kunjungan orang asing ke Papua," kata Retno.

Retno menjelaskan Kemenlu memiliki bukti yang menguatkan bahwa media asing bisa melakukan kegiatan tersebut di wilayah Papua tersebut. Dia mengatakan tahun 2014 ada 22 kunjungan yang disetujui sehingga praktis tidak ada penolakan atas kunjungan tersebut.

"Kita ada datanya yaitu di tahun 2014 ada 22 kunjungan yang disetujui. Praktis memang tidak ada penolakan, jadi penolakan atau Papua daerah tertutup itu tidak ada," ujarnya.

Menurut Moeldoko, langkah pendampingan itu tidak ada tujuan apa pun, kecuali untuk memastikan kondisi pers asing tetap terjaga. Dia mengatakan, akan mendukung setiap kebijakan yang dikeluarkan Presiden Joko Widodo, dan apabila ada kelemahan akan ditutupi.

"RDP hari ini akan melihat prospek ke depan seperti apa dan akan dibahas lebih lanjut," ujarnya.

Sebelumnya anggota DPR Tantowi Yahya dalam pembukaan RDP menjelaskan rapat itu menindaklanjuti surat Presiden Jokowi tertanggal 7 Mei 2015 terkait amnesti dan abolisi tapol di Papua.

Menurut Tantowi, dalam rapat Badan Musyawarah DPR tanggal 9 Mei diputuskan untuk tapol Papua diserahkan pada Komisi III DPR. "Rapat Konsultasi pengganti Bamus memutuskan pendalaman terkait amnesti dan abolisi sebagai Rapat dengan Komisi III dan Pimpinan DPR RI," ujarnya.

Tantowi menjelaskan RDP dengan BIN, Menlu, dan Panglima TNI dalam rangka rapat konsultasi terkait hal tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat PPATK Ungkap 1.000 Lebih Anggota Dewan Main Judi Online

Saat PPATK Ungkap 1.000 Lebih Anggota Dewan Main Judi Online

Nasional
Hari Ini, Emirsyah Satar Jalani Sidang Tuntutan Pengadaan Pesawat di Maskapai Garuda

Hari Ini, Emirsyah Satar Jalani Sidang Tuntutan Pengadaan Pesawat di Maskapai Garuda

Nasional
Hari Ini, Sosok yang Ancam 'Buldozer' Kemenkominfo Jalani Sidang Vonis Perkara BTS 4G

Hari Ini, Sosok yang Ancam "Buldozer" Kemenkominfo Jalani Sidang Vonis Perkara BTS 4G

Nasional
Pakar IT Sebut Pemblokiran Tak Efektif Tuntaskan Persoalan Judi Online

Pakar IT Sebut Pemblokiran Tak Efektif Tuntaskan Persoalan Judi Online

Nasional
Basmi Judi Online: Urgen Penindakan, Bukan Pencegahan

Basmi Judi Online: Urgen Penindakan, Bukan Pencegahan

Nasional
Ungkap Alasan Ingin Maju Pilkada Jakarta, Sudirman Said Mengaku Dapat Tawaran dari Sejumlah Partai

Ungkap Alasan Ingin Maju Pilkada Jakarta, Sudirman Said Mengaku Dapat Tawaran dari Sejumlah Partai

Nasional
Respons PDI-P, Nasdem, dan PKB Usai Duet Anies-Sohibul Iman Diumumkan

Respons PDI-P, Nasdem, dan PKB Usai Duet Anies-Sohibul Iman Diumumkan

Nasional
Sudirman Said Mengaku Ingin Maju Pilkada Jakarta Bukan untuk Jegal Anies

Sudirman Said Mengaku Ingin Maju Pilkada Jakarta Bukan untuk Jegal Anies

Nasional
Peretasan Data Bais TNI, Kekhawatiran Bocornya Hal Teknis dan Operasi

Peretasan Data Bais TNI, Kekhawatiran Bocornya Hal Teknis dan Operasi

Nasional
Momen Jokowi Sapa Warga hingga Minum Es Teh di Mal Kota Palangkaraya

Momen Jokowi Sapa Warga hingga Minum Es Teh di Mal Kota Palangkaraya

Nasional
Gagal Lawan Peretas PDN, Pemerintah Pasrah Kehilangan Data Berharga

Gagal Lawan Peretas PDN, Pemerintah Pasrah Kehilangan Data Berharga

Nasional
Komisi III Minta Satgas Ambil Langkah Konkret Perangi Judi 'Online'

Komisi III Minta Satgas Ambil Langkah Konkret Perangi Judi "Online"

Nasional
Komisi III Desak PPATK Tak Hanya Umumkan Temuan Judi 'Online'

Komisi III Desak PPATK Tak Hanya Umumkan Temuan Judi "Online"

Nasional
[POPULER NASIONAL] KPK Usut Dugaan Korupsi Bansos Presiden 2020 | Eks Pejabat Basarnas Beli Ikan Hias Pakai Uang Korupsi

[POPULER NASIONAL] KPK Usut Dugaan Korupsi Bansos Presiden 2020 | Eks Pejabat Basarnas Beli Ikan Hias Pakai Uang Korupsi

Nasional
Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com