Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dubes Inggris Nyaman Berpuasa di Indonesia

Kompas.com - 19/06/2015, 14:34 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik mengaku, sangat nyaman menjalankan ibadah puasa di Indonesia. Ia bahkan menilai Indonesia sebagai negara paling nyaman menjalankan puasa dibanding negara-negara di Timur Tengah yang pernah ia kunjungi.

Moazzam mengungkapkan, kenyamanannya berpuasa di Indonesia disebabkan mayoritas penduduk yang memeluk agama Islam dan waktu berpuasa yang lebih singkat dibanding ketika berpuasa di Inggris.

Banyaknya masjid di Indonesia juga membuat Moazzam merasa mudah mendengar suara adzan. (baca: Jokowi Ajak Dubes Inggris Shalat Jumat di Istana)

"Jam puasa di Indonesia lebih pendek daripada di Inggris. Di Inggris hampir 19 jam, panjang, mungkin sedikit sulit," ucap Moazzam seusai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (19/6/2015).

Puasa kali ini adalah pertama kalinya dijalankan Moazzam di Indonesia. Ia pernah mengunjungi dan bertugas ke beberapa negara lain yang mayoritas penduduknya beragama Islam seperti di wilayah Asia Selatan dan Timur Tengah. (baca: Ikan Gabus, Menu Sahur Favorit Jokowi)

"Saya kira Indonesia cukup nyaman, mungkin lebih nyaman," ungkapnya.

Saat santap sahur, Moazzam lebih memilih mengkonsumsi sereal, susu atau teh, dan air putih. Namun pada saat berbuka, ia mengaku menyukai buah kurma dan makanan atau minuman lain khas Indonesia seperti es cendol, es campur, sate dan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com