Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waktu Tunggu Kontainer di Tanjung Priok Lambat, Jokowi Cecar Petugas

Kompas.com - 17/06/2015, 14:48 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengkritik masih lamanya dwelling time (waktu tunggu kontainer) di Pelabuhan Tanjung Priok, Rabu (17/6/2015). Kegeraman Jokowi itu diluapkan kepada para petugas di lapangan saat melakukan kunjungan ke pelabuhan utama di Ibu Kota tersebut.

"Jadi yang menyebabkan paling lama itu instansinya apa?" kata Jokowi di ruang Kantor Pelayanan Terpadu.

"Kadang-kadang bukan instansinya, Pak, tapi pengusahanya. Harusnya mereka tahu kalau bawa barang berbahaya harusnya izin," ujar salah seorang pejabat pelabuhan.

Tak puas dengan jawaban itu, Jokowi kembali mengulang pertanyaan dengan lebih rinci.

"Siapa yang paling lama instansi urusan izin. Pasti ada yang paling lama, enggak percaya saya," ucap dia.

Meski Jokowi sudah terlihat kesal, petugas itu masih juga merahasiakan oknum yang memperlambat itu. Dia masih menyalahkan pengusaha yang lambat dalam mengurus perizinan, apalagi barang yang dibawa adalah barang berbahaya.

"Itu yang kasus. Yang rutin biasa barang-barang umum, pasti ada yang paling lama urus, di sebelah mana. Dibuka saja," ujar Jokowi.

"Top five yang nomor 3," ujar petugas itu.

"Instansi mana?" Jokowi kembali mencecar. Namun, pertanyaan mantan Gubernur DKI Jakarta itu tidak juga dijawab.

"Siapa instansi yang paling lama ekspor-impor ini, pasti ada. Sekarang pertanyaan kembali lagi, siapa? Buka saja siapa, kita perbaiki. Saya mengerti saya. Jadi 28 hari, siapa yang membuat paling lama?" ujar Jokowi tak sabar.

"Itu bisa ada 30 hari, ada 35 hari," kata petugas itu, tetap tak menjawab pertanyaan Jokowi.

Kesal mendapat jawaban yang sama terus menerus, Jokowi pun meminta kepada anak buahnya untuk tidak hanya melaporkan hal-hal yang baik saja kepadanya.

"Jangan bilang semua bagus, nyatanya negara kita masih jauh kok. Siapa? Bea cukai apa Perdagangan? Siapa, saya tanya," ucap Jokowi.

Saat ini, dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok mencapai 5,5 hari. Padahal, pemerintah menargetkan 4,7 hari untuk mengejar ketertinggalan dari negara lain dalam mempersiapkan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Ganjar Tanggapi Ide Presidential Club Prabowo: Bagus-bagus Saja

Ganjar Tanggapi Ide Presidential Club Prabowo: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang 'Sapi Perah'

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang "Sapi Perah"

Nasional
Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Nasional
Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis 'Maksiat': Makan, Istirahat, Shalat

Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis "Maksiat": Makan, Istirahat, Shalat

Nasional
Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Nasional
Ke Ribuan Perwira Siswa, Sekjen Kemenhan Bahas Rekonsiliasi dan Tampilkan Foto Prabowo-Gibran

Ke Ribuan Perwira Siswa, Sekjen Kemenhan Bahas Rekonsiliasi dan Tampilkan Foto Prabowo-Gibran

Nasional
Resmikan Tambak BINS, Jokowi: Ini Langkah Tepat Jawab Permintaan Ikan Nila yang Tinggi

Resmikan Tambak BINS, Jokowi: Ini Langkah Tepat Jawab Permintaan Ikan Nila yang Tinggi

Nasional
Terus Berpolitik, Ganjar Akan Bantu Kader PDI-P yang Ingin Maju Pilkada

Terus Berpolitik, Ganjar Akan Bantu Kader PDI-P yang Ingin Maju Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com