Bukan rahasia lagi, Indonesia merupakan negara kaya dengan sumber daya alam yang luar biasa. Berbagai macam harta karun dalam bentuk emas, batu bara, perak, dan emas tersimpan dalam perut bumi Indonesia. Laut Indonesia yang terbentang luas pun menyimpan kekayaan biota bawah air. Hal ini tidak jarang membuat iri negara lain.
Meski demikian, kekayaan alam yang dimiliki Indonesia tidak serta merta membuat bangsa ini bebas dari masalah. Kekayaan sumber daya alam, ternyata, bukan kunci kemajuan suatu negara. Misalnya negara di Timur Tengah yang kaya akan minyak bumi namun terus dilanda peperangan. Berbanding terbalik dengan Singapura yang miskin sumber daya alam namun tergolong negara maju dengan kesejahteraan masyarakat yang tinggi.
Dengan demikian, maju tidaknya suatu bangsa tidak bergantung pada kekayaan alam yang dimiliki, melainkan ada di tangan masyarakat itu sendiri. Itulah yang disampaikan Ketua MPR RI Zulkifli Hasan kala menyampaikan pidato pada Seminar Nasional dan Mubes IV Ikatan Alumni Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah (Ikafhuma), Rabu (27/5/2015).
Dalam acara yang berlangsung di Kampus Universitas Muhammadiyah, Banda Aceh, Provinsi Aceh tersebut, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengatakan, kunci kemajuan Indonesia adalah masyarakat yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa dua hal tersebut, masyarakat tidak akan berkembang dan kemajuan akan mustahil tercipta.
Tidak hanya itu, untuk mencapai kemajuan, masyarakat Indonesia harus berhenti menyibukkan diri dengan hal-hal lama, seperti pertengkaran agama dan suku. Katanya, masalah-masalah seperti itu sudah selesai sejak para Bapak Bangsa memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di bawah Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Jadi, kita harus fokus untuk memajukan bangsa ini," kata Ketua MPR RI Zulkifli Hasan siang itu.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan juga membahas soal masalah kemanusiaan yang menimpa pengungsi Rohingya. Semula, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan diagendakan mengunjungi langsung para pengungsi di beberapa lokasi di Aceh. Namun, agenda tersebut urung terlaksana karena waktu yang tidak memungkinkan.
Namun, rasa kepedulian Ketua MPR RI Zulkfli Hasan kepada para pengungsi Rohingya tidak serta-merta pudar. Kepeduliannya disalurkan lewat pemberian bantuan melalui lelang yang diselenggarakan panitia Seminar dan Mubes IKAFHUMA.
Dalam lelang tersebut, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan membeli tujuh macam batu akik senilai Rp 5 juta yang hasilnya akan diberikan kepada pengungsi Rohingya.
"Demi pengungsi Rohingya," kata Zulkifli Hasan.
Acara Seminar dan Mubes dengan tema "Birokrasi dan Politik Hukum Pemerintah Aceh" ini turut dihadiri Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh Muslimin Aiyub, Sekretaris PP Muhammadiyah Abdul Muti, dan Asisten III Bid. Administrasi Umum Pemerintah Provinsi Aceh Muzakar A Gani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.