Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Kunjungi Aceh, Ketua MPR Bahas Masalah Bangsa dan Pengungsi Rohingya

Kompas.com - 28/05/2015, 11:28 WIB
advertorial

Penulis


Bukan rahasia lagi, Indonesia merupakan negara kaya dengan sumber daya alam yang luar biasa. Berbagai macam harta karun dalam bentuk emas, batu bara, perak, dan emas tersimpan dalam perut bumi Indonesia. Laut Indonesia yang terbentang luas pun menyimpan kekayaan biota bawah air. Hal ini tidak jarang membuat iri negara lain.

Meski demikian, kekayaan alam yang dimiliki Indonesia tidak serta merta membuat bangsa ini bebas dari masalah. Kekayaan sumber daya alam, ternyata, bukan kunci kemajuan suatu negara. Misalnya negara di Timur Tengah yang kaya akan minyak bumi namun terus dilanda peperangan. Berbanding terbalik dengan Singapura yang miskin sumber daya alam namun tergolong negara maju dengan kesejahteraan masyarakat yang tinggi.

Dengan demikian, maju tidaknya suatu bangsa tidak bergantung pada kekayaan alam yang dimiliki, melainkan ada di tangan masyarakat itu sendiri. Itulah yang disampaikan Ketua MPR RI Zulkifli Hasan kala menyampaikan pidato pada Seminar Nasional dan Mubes IV Ikatan Alumni Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah (Ikafhuma), Rabu (27/5/2015).

Dalam acara yang berlangsung di Kampus Universitas Muhammadiyah, Banda Aceh, Provinsi Aceh tersebut, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengatakan, kunci kemajuan Indonesia adalah masyarakat yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa dua hal tersebut, masyarakat tidak akan berkembang dan kemajuan akan mustahil tercipta.

Tidak hanya itu, untuk mencapai kemajuan, masyarakat Indonesia harus berhenti menyibukkan diri dengan hal-hal lama, seperti pertengkaran agama dan suku. Katanya, masalah-masalah seperti itu sudah selesai sejak para Bapak Bangsa memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di bawah Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika.

"Jadi, kita harus fokus untuk memajukan bangsa ini," kata Ketua MPR RI Zulkifli Hasan siang itu.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan juga membahas soal masalah kemanusiaan yang menimpa pengungsi Rohingya. Semula, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan diagendakan mengunjungi langsung para pengungsi di beberapa lokasi di Aceh. Namun, agenda tersebut urung terlaksana karena waktu yang tidak memungkinkan.

Namun, rasa kepedulian Ketua MPR RI Zulkfli Hasan kepada para pengungsi Rohingya tidak serta-merta pudar. Kepeduliannya disalurkan lewat pemberian bantuan melalui lelang yang diselenggarakan panitia Seminar dan Mubes IKAFHUMA.

Dalam lelang tersebut, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan membeli tujuh macam batu akik senilai Rp 5 juta yang hasilnya akan diberikan kepada pengungsi Rohingya.

"Demi pengungsi Rohingya," kata Zulkifli Hasan.

Acara Seminar dan Mubes dengan tema "Birokrasi dan Politik Hukum Pemerintah Aceh" ini turut dihadiri Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh Muslimin Aiyub, Sekretaris PP Muhammadiyah Abdul Muti, dan Asisten III Bid. Administrasi Umum Pemerintah Provinsi Aceh Muzakar A Gani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hakim MK Sebut Sirekap Bikin Kacau Penghitungan Suara, Minta KPU Perbaiki

Hakim MK Sebut Sirekap Bikin Kacau Penghitungan Suara, Minta KPU Perbaiki

Nasional
Hakim PN Jaksel Tolak Praperadilan Karutan KPK, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

Hakim PN Jaksel Tolak Praperadilan Karutan KPK, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

Nasional
PAN Cabut Gugatan soal PPP Dapat Suara 'Gaib' di Bengkulu

PAN Cabut Gugatan soal PPP Dapat Suara "Gaib" di Bengkulu

Nasional
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Nasional
WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

Nasional
Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Nasional
Bawaslu Ungkap Suara Caleg Demokrat di Aceh Timur Sempat Naik 7 Kali Lipat, Lalu Dihitung Ulang

Bawaslu Ungkap Suara Caleg Demokrat di Aceh Timur Sempat Naik 7 Kali Lipat, Lalu Dihitung Ulang

Nasional
Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Nasional
Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Tembaga PT Freeport

Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Tembaga PT Freeport

Nasional
Risma Ingatkan Kepala Dinsos Se-Indonesia, Jangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Risma Ingatkan Kepala Dinsos Se-Indonesia, Jangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Nasional
Kasus Korupsi Rumdin, KPK Cecar Kabag Pengelola Rumah Jabatan DPR soal Aliran Dana ke Tersangka

Kasus Korupsi Rumdin, KPK Cecar Kabag Pengelola Rumah Jabatan DPR soal Aliran Dana ke Tersangka

Nasional
KPU Sebut Pemindahan 36.000 Suara PPP ke Garuda di Jabar Klaim Sepihak, Harus Ditolak MK

KPU Sebut Pemindahan 36.000 Suara PPP ke Garuda di Jabar Klaim Sepihak, Harus Ditolak MK

Nasional
Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

Nasional
Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis Disebut Diperlukan, Proyek Mercusuar Perlu Pengawasan

Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis Disebut Diperlukan, Proyek Mercusuar Perlu Pengawasan

Nasional
Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua

Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com