Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asosiasi Mahasiswa Pegunungan Minta Pemerintah Tarik TNI dari Papua

Kompas.com - 25/05/2015, 16:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Mahasiswa Pegunungan Tengah Papua se-Indonesia (DPP-AMPTPI) minta pemerintah segera menarik pasukan organik dan nonorganik serta menghentikan pengembangan semua infrastruktur TNI dan Polri di tanah Papua.

"Ini merupakan salah satu hasil Resolusi Kongres III AMPTPI yang digelar di Bogor, Jawa Barat pada 18-22 Mei 2015," kata Sekjen AMPTPI, Januarius Lagowan, di Jakarta, Senin (25/5/2015).

Namun, secara khusus pihaknya menolak tegas rencana pembangunan markas komando (mako) Brimob di Wamena Kabupaten Jayawijaya-Papua.

Salah satu pendiri AMPTPI, Markus Haluk mengatakan, pemerintah harus segera menarik pasukan TNI-Polri yang ada di Papua karena dengan pendekatan yang dilakukan aparat saat ini membuat masyarakat Papua resah dan tidak nyaman.

"Memang permintaan penarikan pasukan TNI-Polri dari tanah Papua sudah pernah dilakukan, namun saat ini belum ada tindak lanjut dari pemerintah. Oleh karena itu, melalui hasil Kongres III AMPTPI ini, kami akan menyampaikan hal itu kepada pemerintah dan parlemen (DPR)," kata Markus.

Menurut dia, aparat TNI dan Polri sebelumnya melakukan pendekatan keamanan (represif) di tanah Cenderawasih, namun belakangan ini pemerintah menyatakan pendekatan yang dilakukan di Papua melalui pendekatan kesejahteraan.

"Ini hanya 'lips service' (pernyataan) saja, namun kenyataannya masih terjadi kekerasan dan penembakan di Papua," kata mantan Sekjen DPP AMPTPI periode 2007-2015 ini.

Untuk menyelesaikan persoalan Papua, kata dia, pemerintah harus duduk bersama dengan masyarakat Papua dan mengidentifikasi masalah yang ada di Papua. Dengan duduk bersama ini, diharapkan persoalan Papua bisa diselesaikan secara baik.

"Pemerintah dan masyarakat Papua harus duduk bersama dan menyepakati konflik apa yang terjadi di Papua. Selama ini pemerintah tak pernah serius untuk menyelesaikannya," katanya.

Kongres III AMPTPI merupakan salah satu langkah konsolidasi internal untuk menjawab persoalan. Papua saat ini. Dalam kongres itu, dihadiri 550 orang yang terdiri atas dari 27 dewan pimpinan cabang seluruh studi di Indonesia, tiga dewan pimpinan wilayah masing-masing daerah, DPW Indonesia Timur, DPW Indonesia Tengah, DPW Indonesia Barat, DPP, dan Badan Pengawas Organisasi Pusat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com