Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Pertamax Batal Naik, DPR Minta Pemerintah Perbaiki Komunikasi

Kompas.com - 15/05/2015, 12:38 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — PT Pertamina batal menaikkan harga jual bahan bakar khusus (BBK), Jumat (15/5/2015). Terkait pembatalan ini, Wakil Ketua DPR Agus Hermanto mengatakan, pemerintah harus melakukan pertimbangan matang sebelum mengumumkan kebijakan yang berkaitan dengan kebutuhan masyarakat.

"Harus ya direncanakan dulu matang. Kalau tidak dinaikkan, seharusnya tidak diumumkan terlebih dahulu, dipersiapkan yang baik matang," kata Agus di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat.

Agus menilai, pembatalan kenaikan harga BBK oleh Pertamina karena kurangnya koordinasi antara tim ekonomi dan tim sosialisasi yang bertugas untuk mengumumkan hal tersebut. Koordinasi ini harus diperbaiki sehingga kebijakan yang sebelumnya sudah disampaikan kepada masyarakat tak perlu dicabut, apalagi jika pencabutan itu disebabkan karena adanya kesalahan dalam perhitungan.

Lebih jauh, ia mengatakan, pemerintah saat ini berbeda dengan pemerintah sebelumnya dalam hal kebijakan BBM. Menurut dia, kebijakan pemerintah saat ini yang menyerahkan kepada mekanisme pasar dalam menentukan harga jual BBM membuat harga menjadi fluktuatif.

"Terjadi fluktuasi. Fluktuasi ini harus diambil average-nya, harus diambil dengan teori ekonomi yang cukup matang sehingga bisa diperhitungkan sebelumnya," ujarnya.

Sebelumnya, PT Pertamina berencana menaikkan harga BBK. Harga Pertamax di Jakarta menjadi Rp 9.600 per liter, atau naik Rp 800 per liter. Sementara itu, harga Pertamax Plus naik menjadi Rp 10.550 per liter, Pertamina Dex menjadi Rp 12.200 per liter, dan Biosolar keekonomian menjadi Rp 9.200 per liter.

Pada 1 Mei 2015 lalu, Pertamina telah menaikkan harga jual Pertamax dari Rp 8.600 per liter menjadi Rp 8.800 per liter. VP Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro membenarkan kenaikan harga Pertamax, seperti dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (14/5/2015).

"Benar (naik)," kata Wianda.

Dia mengatakan, harga Pertamax naik Rp 800 per liter. Sebab, sesuai perhitungan perseroan, harga indeks pasar naik 9,7 persen. "Penguatan dollar AS juga menjadi acuan kami," ucap Wianda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com