"Ada sedikit ketidakadilan karena mungkin Demokrat saat itu ruling party meski partai lain banyak juga yang korupsi," kata SBY dalam wawancara dengan Kompas TV, Kamis (14/5/2015) petang.
Sejumlah elite Demokrat memang terjerat kasus korupsi di Komisi Pemberantasan Korupsi, seperti Anas Urbaningrum, Andi Mallarangeng, Nazaruddin, Jero Wacik, Sutan Bhatoegana, dan Angelina Sondakh.
Namun, SBY menilai, terjeratnya sejumlah elite Demokrat itu disebabkan karena dia selaku Presiden saat itu tidak pernah mencoba mengintervensi KPK.
"Tetapi, karena gempuran pengamat politik, seolah hanya Partai Demokrat. Saya kan pemimpin waktu itu, Presiden. Saya harus adil untuk semua. Tidak boleh menyuruh KPK menangkap atau membebaskan seseorang," ujar Presiden dua periode ini.
Saat itu, sebagai pemimpin negara, SBY mengaku hanya berpesan satu hal kepada KPK, yakni tidak melakukan penegakan hukum secara tebang pilih. "Saya tidak mungkin melindungi kalau ada kader Demokrat terjerat korupsi," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.