Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari 3 WNI yang Hilang di Nepal, DVI Bawa Data "Antemortem"

Kompas.com - 13/05/2015, 16:26 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Disaster Victim Identification (DVI) menginventarisir data antemortem tiga warga negara Indonesia yang hilang di pegunungan Himalaya, Nepal. Data itu akan dibawa ke Nepal.

Salah seorang anggota Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) Polri Komisaris (Pol) Eko Yunianto mengatakan bahwa tiga WNI yang dimaksud yakni Alma Parahita, Kadek Andana dan Jeroen Hehuwat.

"Data yang dimaksud berupa data medis, data properti, misalnya pakaian yang dikenakan saat melakukan pendakian, informasi gigi geligi serta data profil DNA yang masih disimpan di kepolisian," ujar Eko di kompleks Mabes Polri, Rabu (13/5/2015).

Eko mengatakan, pengiriman DVI itu bukan berarti berhenti berharap tiga WNI itu tidak selamat. Pihaknya tetap berharap tiga pendaki tersebut ditemukan selamat. Pengiriman tim DVI itu adalah persiapan jika yang terjadi sebaliknya. (Baca: Antisipasi Kemungkinan Terburuk, Indonesia Kirim Tim DVI ke Nepal)

Kompol Muhammad Faizal, anggota DVI lain yang turut dikirim ke Nepal, menambahkan bahwa jika yang terjadi adalah kemungkinan terburuk, pihaknya telah siap melakukan identifikasi. Hal-hal yang menjadi dasar identifikasi yakni sidik jari, gigi geligi, DNA dan kecocokan properti yang melekat di tubuh.

"Tim akan bergabung dengan tim forensik internasional dalam mengidentifikasi jenazah-jenazah yang masih tersisa di rumah sakit yang belum dapat dikenali," ujar Faizal.

Kompol Eko dan Kompol Faizal dijadwalkan berangkat ke Nepal Rabu malam melalui Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. Untuk penugasan pertamanya, keduanya akan bertugas selama tujuh hari ke depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Brigjen (Purn) Achmadi Terpilih Jadi Ketua LPSK Periode 2024-2029

Brigjen (Purn) Achmadi Terpilih Jadi Ketua LPSK Periode 2024-2029

Nasional
JK Bingung Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Bisa Jadi Terdakwa Korupsi

JK Bingung Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Bisa Jadi Terdakwa Korupsi

Nasional
Jadi Saksi Karen Agustiawan, JK: Kalau Perusahaan Rugi Direkturnya Harus Dihukum, Semua BUMN Juga Dihukum

Jadi Saksi Karen Agustiawan, JK: Kalau Perusahaan Rugi Direkturnya Harus Dihukum, Semua BUMN Juga Dihukum

Nasional
Terseret Kasus Gubernur Maluku Utara, Pengusaha Muhaimin Syarif Punya Usaha Tambang

Terseret Kasus Gubernur Maluku Utara, Pengusaha Muhaimin Syarif Punya Usaha Tambang

Nasional
Bertemu Khofifah, Golkar Bahas Pilkada Jatim, Termasuk soal Emil Dardak

Bertemu Khofifah, Golkar Bahas Pilkada Jatim, Termasuk soal Emil Dardak

Nasional
Ketua Panja Sebut RUU Kementerian Negara Mudahkan Presiden Susun Kabinet

Ketua Panja Sebut RUU Kementerian Negara Mudahkan Presiden Susun Kabinet

Nasional
Profil Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta 'Reimburse' Biaya Renovasi Kamar, Mobil sampai Ultah Anak ke Kementan

Profil Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta "Reimburse" Biaya Renovasi Kamar, Mobil sampai Ultah Anak ke Kementan

Nasional
KPK Akan Undang Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta untuk Klarifikasi LHKPN

KPK Akan Undang Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta untuk Klarifikasi LHKPN

Nasional
Dian Andriani Ratna Dewi Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen di TNI AD

Dian Andriani Ratna Dewi Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen di TNI AD

Nasional
Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Nasional
Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Nasional
KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

Nasional
Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Nasional
Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Nasional
Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com