Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kubu Agung Laksono Merasa Terhormat Diundang ke Kongres Demokrat

Kompas.com - 13/05/2015, 10:33 WIB
Indra Akuntono

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com — Ketua DPP Partai Golkar hasil Munas Jakarta, Ace Hasan Syadzily, mengapresiasi Partai Demokrat yang mengundang Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Jakarta Agung Laksono untuk hadir dalam acara pembukaan Kongres IV, Selasa (13/5/2015) kemarin. Menurut Ace, undangan itu dapat diartikan sebagai pengakuan terhadap kepengurusan Golkar pimpinan Agung.

"Undangan Partai Demokrat dalam kongresnya ini tentu sebuah kehormatan untuk kami," kata Ace melalui pesan singkat, Rabu (13/5/2015).

Ace juga menilai undangan tersebut sebagai penanda dekatnya hubungan antara Agung Laksono dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Agung merupakan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat saat SBY menjadi Presiden RI pada era Kabinet Indonesia Bersatu jilid II. "Ketua Umum kami sangat dekat dengan Pak SBY," ujar Ace.

Kehadiran Agung Laksono saat pembukaan Kongres IV Partai Demokrat di Hotel Shangri-La, Surabaya, Selasa malam, semula tidak disadari oleh sebagian peserta maupun awak media. Kehadiran Agung diketahui ketika namanya disebut dalam sambutan oleh Presiden Joko Widodo. Jokowi kemudian membuka kongres tersebut.

Hadir dalam acara itu sejumlah pimpinan lembaga tinggi negara dan pimpinan partai dari Koalisi Indonesia Hebat. Ketua Umum DPP PPP hasil Muktamar Surabaya M Romahurmuziy juga tampak hadir. Sementara itu, pimpinan partai dari Koalisi Merah Putih hanya diwakili oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon. Pengurus Golkar hasil Munas Bali pimpinan Aburizal Bakrie tidak tampak dalam acara tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com