Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NU: Kita Bangun Peradaban Islam yang Bawa Misi Persaudaraan dan Ukhuwah

Kompas.com - 10/05/2015, 20:52 WIB
Kontributor Kendal, Slamet Priyatin

Penulis

KENDAL, KOMPAS.com - Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siradj mengatakan, kondisi Indonesia yang aman dan damai membuat Islam Indonesia menjadi perhatian dunia. Oleh sebab itu, sudah saatnya NU harus "go internasional". Menurut dia, NU berperan menghadirkan Islam Indonesia yang damai, santun, berbudaya, dan membawa rahmat.

"Kita harus memperkokoh Islam Nusantara sebagai peradaban Indonesia. Kita bangun peradaban Islam yang membawa misi persaudaraan dan ukhuwah," kata Said Aqil, Minggu (10/5/2015).

Menurut Said Aqil, dirinya sangat prihatin melihat kondisi negara-negara Islam di Timur Tengah yang penuh gejolak dan perang. Keprihatinan ini termasuk dengan adanya gerakan ISIS yang berperilaku di luar batas, yang dengan keji membunuh orang-orang yang tidak sepaham.

"Ini benar-benar menjijikkan," ujarnya.

Dia juga mengingatkan kepada warga Nahdliyin di Kendal, Jawa Tengah, agar mampu menghadapi liberalisasi yang sudah merambah ke berbagai bidang. Baik itu liberalisasi ideologi, liberalisasi informasi, dan liberalisasi budaya.

Dalam kesempatan ini, NU juga disebut akan membangun Rumah Sakit NU di Kendal. Ketua pembangunan RS NU, Mustamsikin mengatakan, pembangunan Rumah Sakit NU di Kendal membuktikan NU Kendal memiliki kepedulian terhadap kesehatan masyarakat. Mustamsikin yang juga menjabat sebagai wakil bupati menambahkan, di tahun 2015 ini pembangunan RS NU Kendal sudah bisa dimulai.

"Kami sudah punya lahannya Tinggal membangun rumah sakitnya,” kata Mustamsikin. (K9-11)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com