"Reshuffle itu kan Presiden, jadi biarkan Presiden yang berpikir, biarkan Presiden yang menggunakan hak prerogatifnya. Hampir enam bulan ini Presiden sudah mengerti ya, mana-mana menterinya yang di-reshuffle itu," ujar Deputi IV Staf Kepresidenan Eko Sulistyo, di Istana Kepresidenan, Senin (4/5/2015) malam.
Eko, yang menjadi orang dekat Jokowi saat menjadi Wali Kota Solo itu, tak menampik kemungkinan terjadinya perombakan posisi pada menteri bidang ekonomi. Menurut dia, penilaian masyarakat terhadap kondisi ekonomi turut menjadi pertimbangan.
"Pasti masyarakat fokusnya ke situ, tapi tunggulah. Presiden punya ukuran-ukurannya," kata Eko.
Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil juga mengaku belum diminta pendapatnya oleh Presiden soal kinerja para menteri di bawahnya. Menurut dia, Presiden memiliki cara sendiri dalam mengevaluasi para menteri.
"Presiden punya sistem evaluasi sendiri, Wapres punya sistem evaluasi sendiri, kan kita ini bekerja dengan Presiden dan Wapres ini kan sudah enam bulan. Enam bulan itu sudah tahulah performance setiap orang. Jadi saya pikir Presiden sendiri yang berikan penilaian," ujar dia.
Menurut Sofyan, kondisi ekonomi saat ini memang serba sulit karena adanya faktor internal dan eksternal. Eksternal yaitu kondisi komunitas dunia yang turun, Uni Eropa yang sakit, dan pertumbuhan Tiongkok yang rendah sehingga semua itu memengaruhi daya beli ekspor. Namun, Sofyan tak mau mengaitkan lemahnya kondisi perekonomian Indonesia saat ini dengan kinerja para menteri.
"Saya tidak bisa bicara soal kinerja menteri, saya hanya jelaskan kondisi ekonomi saat ini. Biarkan Presiden yang menilai," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.