Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi I DPR Minta Pemerintah Percaya Diri Eksekusi Terpidana Mati

Kompas.com - 27/04/2015, 21:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Wakil Ketua Komisi I DPR-RI H Ahmad Hanafi Rais meminta Pemerintah Indonesia percaya diri terkait rencana eksekusi mati terhadap seorang warga Perancis dalam kasus narkotika yang mendapat peringatan keras dari Presiden Francois Hollande.

"Terkait peringatan keras yang disampaikan oleh Presiden Perancis Francois Hollande mengenai rencana eksekusi mati terhadap salah seorang warganya, Komisi I DPR-RI meminta Pemerintah Indonesia berdiplomasi secara 'calm and confident'," katanya kepada pers saat mengunjungi Markas komando Resor Militer (Makorem) 162/Wira Bhakti di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Senin (27/4/2015).

Presiden Perancis Francois Hollande, Rabu (22/4), mendesak Pemerintah Indonesia agar tidak mengeksekusi warganya, Serge Atlaoui (51), karena akan merusak hubungan kedua negara.

Hanafi Rais juga meminta pemerintah tetap dapat menjaga hubungan diplomatik antarnegara, terutama dengan Perancis.

"Menghadapi protes yang datang dari negara luar, pemerintah harus menunjukkan sikap yang kalem, halus dan tenang," kata putra mantan Ketua MPR-RI Amien Rais tersebut.

Pemerintah diharapkan mampu menunjukan sikap bangsa Indonesia yang percaya diri dan tegas. Karena, menurutnya, hukum di Indonesia itu memiliki kedaulatan nasional yang kuat.

Hanafi mengingatkan protes keras yang disampaikan oleh Presiden Perancis tersebut kemungkinan akan memunculkan konsekuensi diplomatik terhadap Pemerintah Indonesia yang melaksanakan eksekusi mati terhadap Serge Atlaoui.

Namun dia percaya sepenuhnya kepada Pemerintah Indonesia dalam soal ketegasan. Kepercayaan itu telah ditunjukkan oleh Presiden Indonesia Joko Widodo saat berpidato dalam acara Konferensi Asia Afrika di Bandung.

"Dari pidato yang disampaikan Presiden Jokowi dalam acara KAA di Bandung beberapa waktu lalu, sudah menunjukkan adanya sikap yang tegas," ujarnya.

Menurut Hanafi, protes keras yang disampaikan Presiden Perancis itu merupakan hal yang wajar, karena setiap negara memiliki kepentingan untuk membela setiap warganya yang sedang terancam di negara asing.

Ia menuturkan bahwa diplomasi secara "calm and confident" juga dapat ditunjukkan oleh Menteri Luar Negeri saat ini, mengingat banyaknya aksi protes yang bermunculan terkait eksekusi mati terhadap para terpidana kasus narkotika.

Terkait eksekusi mati terhadap para terpidana kasus narkotika yang warga negara asing, Hanafi berpendapat dieksekusi tentu akan muncul hubungan bilateral yang cukup panas dengan sejumlah negara. Wakil Ketua Komisi I DPR-RI H Ahmad Hanafi Rais meminta Pemerintah Indonesia percaya diri terkait rencana eksekusi mati terhadap seorang warga Perancis dalam kasus narkotika yang mendapat peringatan keras dari Presiden Francois Hollande.

"Terkait peringatan keras yang disampaikan oleh Presiden Perancis Francois Hollande mengenai rencana eksekusi mati terhadap salah seorang warganya, Komisi I DPR-RI meminta Pemerintah Indonesia berdiplomasi secara 'calm and confident'," katanya kepada pers

saat mengunjungi Markas komando Resor Militer (Makorem) 162/Wira Bhakti di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Senin.

Presiden Perancis Francois Hollande, Rabu (22/4), mendesak Pemerintah Indonesia agar tidak mengeksekusi warganya, Serge Atlaoui (51), karena akan merusak hubungan kedua negara.

Hanafi Rais juga meminta pemerintah tetap dapat menjaga hubungan diplomatik antarnegara, terutama dengan Perancis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Nasional
Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Nasional
Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Nasional
KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Nasional
Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Nasional
PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com