JAKARTA, KOMPAS.com - Isu membuat jalur sutera abad 21 yang digagas China kembali disinggung dalam Konferensi Asia Afrika 2015. Presiden China Xi Jinping tak menyia-nyiakan waktu untuk bisa mempromosikan gagasan itu saat berpidato di hadapan kepala negara dan kepala pemerintahan Asia dan Afrika di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (22/4/2015). "
China akan bekerja sama dengan pihak mana pun untuk membangun mewujudkan sabuk jalur sutra abad ke-21 di sektor maritim," ujar Jinping dalam pidatonya.
Upaya untuk mewujudkan itu dilakukan dengan berbagai upaya. Salah satunya adalah dengan membuat Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB). "Tujuannya adalah untuk membuat jalur sutera," kata Jinping.
Selain itu, Jinping menuturkan negaranya akan terus memprpomosikan kerja sama selatan-selatan dalam menjaga perdamaian, stabilitas di kawasan, dan mencapai kemakuran bersama.
"Saya juga akan mengumumkan bahwa dalam waktu lima tahun mendatang, China akan menawarkan bantuan pelatihan bagi 100.000 orang," kata Jinping.
Bantuan yang diberikan melalui pinjaman dari AIIB hingga bantuan pelatihan pekerja, disebut Jinping, adalah upaya semakin mempererat negaranya dengan negara-negara Asia atau pun Afrika lainnya.
"Kami akan terus memberikn bantuan kepada negara berkembang tanpa ada syarat politik apa pun," ujar Jinping.
Ide dibuatnya jalur sutera abad ke-21 ini sudah sejak lama dilontarkan Jinping.Presiden Xi Jinping bahkan memilih Indonesia sebagai tempat pertama dia melontarkan rencana menghidupkan Jalur Sutra Maritim Abad ke-21, Oktober 2014.
Xi Jinping melontarkan inisiatif strategisnya untuk meningkatkan investasi dan kolaborasi dengan seluruh negara yang berkepentingan dengan peningkatan jalur laut. Inisiatif Tiongkok ini secara kebetulan juga sejalan dengan ambisi Presiden Joko Widodo (Jokowi) membangun tol laut. Jokowi menjadikan pembangunan kekuatan maritim dan pembangunan ekonomi berbasis maritim sebagai salah satu target kabinetnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.