Temui Kapolri, Para Artis Minta Pembajakan Lagu Diberantas

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah pelaku industri musik bertemu Kepala Polri Jenderal Pol Badrodin Haiti di ruang kerjanya di Mabes Polri, Jumat (17/4/2015). Mereka menyampaikan keluh kesah terkait masih maraknya pembajakan lagu di Indonesia.

Pelaku industri yang hadir antara lain penyanyi sekaligus pencipta lagu Anang Hermansyah, penyanyi pop Ashanty, Vicky Shu, Chakra Khan, dan Tiwi 'T2' serta penyanyi dangdut Imey Mey dan Siti Badriah.

Selain itu, turut hadir sejumlah personel band, antara lain pemain bass Ungu, Maki, gitaris Samson, Irfan, dan vokalis Naff, Arda.

"Seniman dan pelaku musik Indonesia tadi itu hampir satu jam menyampaikan keluhan dan beliau (Kapolri) mendengarkan dengan baik," ujar Anang seusai pertemuan.

Anang mengapresiasi jawaban Badrodin yang baru dilantik menjadi Kapolri. Kepada para pelaku industri musik, Badrodin mengungkapkan komitmen untuk memberantas maraknya pembajakan lagu.

Anang yakin Kapolri mampu memberantas pembajakan lagu karena dalam pertemuan itu Badrodin memanggil Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri Brigjen Pol Victor Edi Simanjuntak.

"Jadi, tadi Pak Kapolri langsung menjelaskan ke Pak Direktur untuk segera menindak pelaku pembajakan secara cepat. Pak Direkturnya pun siap," ujar Anang.

Pelantun lagu dangdut koplo berjudul "Cabe-cabean", Imey Mey, mengungkapkan harapan agar Polri dapat memberantas pembajakan lagu. Sebab, bagi penyanyi seperti dirinya yang lagu-lagunya populer di kalangan menengah ke bawah, aksi pembajakan sangat merugikan.

"Mungkin bagi kalangan bawah, pembajakan itu sering terjadi ya karena tidak mampu beli perangkat aslinya, dia men-download. Nah, tapi makin ke sini yang kelas menengah ke atas juga ikut-ikutan, jadi sangat merugikan kami," ujar Imey.

Imey minta polisi tak melihat persoalan pembajakan dengan sebelah mata. Penegakan hukum bagi hak cipta, sebut Imey, merupakan bentuk dukungan ke pembangunan industri hiburan nasional.