Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Yakin Hasil Pengalihan Subsidi BBM Terlihat Tiga Tahun Lagi

Kompas.com - 17/04/2015, 20:06 WIB


SURABAYA, KOMPAS.com
 — Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menyinggung besarnya anggaran untuk subsidi bahan bakar minyak (BBM) dalam pemerintahan sebelumnya. Ia menyampaikan keprihatinan soal anggaran sebesar Rp 300 triliun per tahun hilang dibakar dalam bentuk subsidi BBM.

"Setahun Rp 300 triliun hanya kita nikmati dengan dibakar dan hilang dengan 83 persen dinikmati oleh yang punya mobil. Mestinya, subsidi ini diberikan kepada mereka yang tidak mampu, tetapi ini terbalik," kata Jokowi di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (17/4/2015), seperti dikutip Antara.

Dalam kunjungan ke Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Siwalankerto Utara, Kecamatan Wonocolo, Surabaya, Presiden mengatakan, banyak masyarakat mengungkapkan keinginan perwujudan janji yang serba cepat dan serba instan.

"Padahal, untuk mengubah sesuatu, perlu proses dan waktu. Itu termasuk untuk mengubah sesuatu yang sudah lama menjadi kebiasaan, misalnya soal kebiasaan penggunaan BBM," katanya.

Menurut Kepala Negara, mengubah sesuatu yang sudah lama menjadi kebiasaan itu juga perlu proses edukasi dalam waktu tidak singkat.

"Contoh pengalihan subsidi BBM yang sudah berpuluh tahun kita nikmati subsidi itu," katanya.

Ia mengatakan, keputusan pengalihan subsidi akhirnya diambil meskipun banyak pro dan kontra yang muncul. Jokowi meyakini dengan pengalihan subsidi itu dalam jangka waktu 2-3 tahun yang akan datang bisa terlihat hasilnya.

"Nilai Rp 300 triliun dalam 10 tahun itu Rp 3.000 triliun. Padahal, untuk membangun jalur kereta api dari Aceh ke Papua, hanya perlu Rp 360 triliun. Puluhan tahun kita tidak bisa membangun hanya karena subsidi BBM. Kita melakukan itu dan kita tidak sadar," katanya.

Sementara itu, dengan nilai Rp 3.000 triliun itu, juga bisa dibangun jalan tol di Sumatera, Jawa, Sulawesi, Papua, dan Nusa Tenggara.

"Semua bisa diselesaikan, 1 km hanya Rp 80 miliar, bayangkan bisa berapa puluh ribu km jalan tol bisa dibangun," katanya.

Subsidi BBM yang dialihkan juga memungkinkan semua pelabuhan bisa rampung dibangun. Menurut Jokowi, itulah yang belum disadari oleh masyarakat.

"Belum kalau itu diberikan dalam bentuk benih, pupuk, traktor, dan kapal. Ini tantangan pemerintah untuk mengubah pola pikir seperti itu, termasuk masyarakat, yang tanpa kita sadari kita kehilangan banyak anggaran setiap tahun hilang karena memang kita bakar," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Nasional
Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Nasional
Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Nasional
KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Nasional
Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com