Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua WNI Dieksekusi Mati, Wapres Janji Akan Protes Lebih Keras ke Arab Saudi

Kompas.com - 17/04/2015, 17:55 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan bahwa pemerintah akan melayangkan protes lebih keras kepada Pemerintah Arab Saudi setelah dua tenaga kerja Indonesia dieksekusi mati tanpa pemberitahuan. Proses eksekusi mati terhadap Siti Zaenab dan Karni binti Medi Tarsim dilakukan tanpa pemberitahuan terlebih dulu.

"Ya, diprotes lagi, lebih keras lagi," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Jumat (17/4/2015).

Sebelum Karni dieksekusi, pemerintah telah melayangkan surat protes kepada Pemerintah Arab Saudi atau setelah Zaenab dieksekusi mati tanpa pemberitahuan. Pemerintah juga telah memanggil Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia. (Baca: Dubes Arab Saudi Kaget Dipanggil Menlu RI Terkait Eksekusi Siti Zaenab)

"Kita sudah panggil dubesnya dari sini untuk Menlu protes itu minta agar diberikan anu-lah, seperti hukum internasional-lah," ujar Kalla. (Baca: Jokowi Kaget Tiba-tiba Dua WNI Dieksekusi Mati)

Meskipun demikian, Wapres menyampaikan bahwa pemerintah tetap menghormati proses hukum di Arab Saudi. (Baca: Dua WNI Dieksekusi Mati, DPR Panggil Pemerintah)

"Ya, itu sistem mereka kan kadang-kadang mungkin administrasi Saudi itu tidak seperti kita. Selama sudah divonis mereka itu kapan-kapan waktu, kelihatannya mereka kan," kata Kalla.

Dalam waktu yang berdekatan, dua tenaga kerja Indonesia dieksekusi mati pihak Arab Saudi. Siti dieksekusi mati pada Rabu (15/4/2015), sementara Karni dieksekusi pada Kamis (16/4/2015). (Baca: Dua WNI Dieksekusi Mati, Jokowi Diminta Tak Lepas Tangan)

Pemerintah Indonesia sudah dua kali memanggil Duta Besar Arab Saudi untuk menyampaikan protes lantaran eksekusi dilakukan tanpa ada pemberitahuan lebih dulu ke pihak kedutaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam Adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam Adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Nasional
Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Nasional
Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Nasional
Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Nasional
Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Nasional
3 Kriteria Jemaah Haji yang Bisa Dibadalhajikan: Wafat, Sakit dan Gangguan Jiwa

3 Kriteria Jemaah Haji yang Bisa Dibadalhajikan: Wafat, Sakit dan Gangguan Jiwa

Nasional
Nurul Ghufron Beri Sinyal Kembali Ikut Seleksi Capim KPK 2024-2029

Nurul Ghufron Beri Sinyal Kembali Ikut Seleksi Capim KPK 2024-2029

Nasional
Kecelakaan Bus 'Studi Tour', Muhadjir: Saya Kaget, Setelah Berakhir Mudik Malah Ada Kejadian

Kecelakaan Bus "Studi Tour", Muhadjir: Saya Kaget, Setelah Berakhir Mudik Malah Ada Kejadian

Nasional
Minta Polri Adaptif, Menko Polhukam: Kejahatan Dunia Maya Berkembang Pesat

Minta Polri Adaptif, Menko Polhukam: Kejahatan Dunia Maya Berkembang Pesat

Nasional
KSAL Berharap TKDN Kapal Selam Scorpene Lebih dari 50 Persen

KSAL Berharap TKDN Kapal Selam Scorpene Lebih dari 50 Persen

Nasional
Segera Kunjungi Lokasi Banjir Sumbar, Menko PMK: Kita Carikan Solusi Permanen Agar Tak Berulang

Segera Kunjungi Lokasi Banjir Sumbar, Menko PMK: Kita Carikan Solusi Permanen Agar Tak Berulang

Nasional
Baleg Ajukan Revisi UU Kementerian Negara sebagai RUU Kumulatif Terbuka

Baleg Ajukan Revisi UU Kementerian Negara sebagai RUU Kumulatif Terbuka

Nasional
Buka Opsi Sebar Satkalsel, KSAL: Tunggu Kapal Selamnya Banyak Dulu

Buka Opsi Sebar Satkalsel, KSAL: Tunggu Kapal Selamnya Banyak Dulu

Nasional
Khofifah: Guru Besar Usul Pembentukan Kementerian Pendidikan Tinggi, Teknologi, dan Inovasi

Khofifah: Guru Besar Usul Pembentukan Kementerian Pendidikan Tinggi, Teknologi, dan Inovasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com