Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peserta Kongres PDI-P di Bali Akan Diperlakukan seperti Wisatawan

Kompas.com - 07/04/2015, 20:55 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com — Kongres PDI Perjuangan (PDI-P) yang digelar pada 8-12 April 2015 di Sanur, Denpasar, Bali, disebut akan memberikan kesan mendalam bagi peserta yang berasal dari luar Bali. Menurut rencana, mereka yang datang melalui Bandara Ngurah Rai akan disambut bak wisatawan, dijemput dan dikalungi bunga.

"Perserta dari luar Bali yang datang melalui Bandara Ngurah Rai akan disambut oleh panitia layaknya wisatawan. Mereka yang tiba sudah ada penjemputnya, setelah mendarat akan dikalungi bunga seperti wisatawan-wisatawan yang berkunjung ke Bali," kata I Wayan Koster, Ketua Panitia Kongres PDI-P ke-4, di Denpasar, Bali, Selasa (7/4/2015).

Menurut Koster, para petugas penyambut sudah akan siaga di bandara pada Rabu (8/4/2015). Mereka akan berbagi tugas. Ada yang bertugas menyambut tim delegasi, mengalungkan bunga, dan mengantar para peserta ke hotel tempat menginap. Mobil yang akan membawa para peserta kongres disewa dari sejumlah warga, bukan dari perusahaan penyewaan mobil. 

"Mobilnya disewa dari warga-warga yang memiliki mobil, jadi bukan menyewa di perusahaan penyewaan. Kami akan berbagi rezeki sama mereka agar kongres ini menjadi berkah bagi masyarakat," kata dia.

Kongres PDI-P diperkirakan akan dihadiri sekitar 1.600 orang dari pengurus pusat hingga cabang di seluruh Indonesia. Mereka akan menginap di sekitar kawasan Sanur yang merupakan daerah wisata populer di Bali. Panitia berharap, acara ini akan memberikan kesan positif terhadap Bali sebagai tuan rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MK Akan Tentukan Lagi Status Anwar Usman dalam Penanganan Sengketa Pileg

MK Akan Tentukan Lagi Status Anwar Usman dalam Penanganan Sengketa Pileg

Nasional
Sidang Putusan Praperadilan Panji Gumilang Digelar Hari Ini

Sidang Putusan Praperadilan Panji Gumilang Digelar Hari Ini

Nasional
Mati Suri Calon Nonpartai di Pilkada: Jadwal Tak Bersahabat, Syaratnya Rumit Pula

Mati Suri Calon Nonpartai di Pilkada: Jadwal Tak Bersahabat, Syaratnya Rumit Pula

Nasional
Anak SYL Minta Uang Rp 111 Juta ke Pejabat Kementan untuk Bayar Aksesoris Mobil

Anak SYL Minta Uang Rp 111 Juta ke Pejabat Kementan untuk Bayar Aksesoris Mobil

Nasional
PKB Mulai Uji Kelayakan dan Kepatutan Bakal Calon Kepala Daerah

PKB Mulai Uji Kelayakan dan Kepatutan Bakal Calon Kepala Daerah

Nasional
SYL Mengaku Tak Pernah Dengar Kementan Bayar untuk Dapat Opini WTP BPK

SYL Mengaku Tak Pernah Dengar Kementan Bayar untuk Dapat Opini WTP BPK

Nasional
Draf RUU Penyiaran: Lembaga Penyiaran Berlangganan Punya 6 Kewajiban

Draf RUU Penyiaran: Lembaga Penyiaran Berlangganan Punya 6 Kewajiban

Nasional
Draf RUU Penyiaran Wajibkan Penyelenggara Siaran Asing Buat Perseroan

Draf RUU Penyiaran Wajibkan Penyelenggara Siaran Asing Buat Perseroan

Nasional
Draf RUU Penyiaran Atur Penggabungan RRI dan TVRI

Draf RUU Penyiaran Atur Penggabungan RRI dan TVRI

Nasional
[POPULER NASIONAL] 'Curhat' Agus Rahardjo saat Pimpin KPK | Banjir Bandang di Sumbar Tewaskan Lebih dari 40 Orang

[POPULER NASIONAL] "Curhat" Agus Rahardjo saat Pimpin KPK | Banjir Bandang di Sumbar Tewaskan Lebih dari 40 Orang

Nasional
Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Nasional
KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

Nasional
Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Nasional
Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com