Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenangan Jokowi akan "Akibat Pergaulan Bebas"

Kompas.com - 30/03/2015, 21:43 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tawa lepas para artis dan pekerja film Tanah Air pecah saat Presiden Joko Widodo bercerita akan kenangan dan kegemarannya menonton film. Kegemaran Jokowi menonton film ini ternyata tumbuh sejak kecil.

Besar di Solo, Jawa Tengah, Jokowi mengaku kerap menonton di bioskop kelas dua atau istilah Jokowi sebagai "kelas rakyat".

"Itu, film yang kalau diputar di bioskop-bioskop mahal bulan Januari, nah bioskop kelas rakyat filmnya baru sampai bulan Juni," tutur Jokowi, yang disambut tawa para tamu peringatan Hari Film Nasional di Istana Negara, Senin (30/3/2015).

Saat masih anak-anak, Jokowi bercerita bahwa dia biasa menonton film Si Buta dari Goa Hantu dan Ratapan Anak Tiri. Beranjak remaja, Jokowi pun mulai mengenal film-film percintaan seperti Puspa Indah Taman Hati yang dibintangi oleh Rano Karno dan Yessy Gusman, aktor dan aktris favorit Jokowi.

"Waktu itu nontonnya enggak sama pacar, nontonnya ramai-ramai," ucap pria yang juga penyuka musik metal itu.

Memasuki dewasa, Jokowi mulai sibuk dan jarang menonton film di bioskop. Namun, begitu berkeluarga, dia menuturkan, setidaknya dua minggu sekali harus menyambangi bioskop bersama istri dan anak-anaknya.

Film yang ditonton, kata dia, kebanyakan film komedi. Salah satunya terbilang cukup nyeleneh, yaitu yang ditulis Raditya Dika.

"Apa itu yang ada salmon-salmonnya?" kata Jokowi. "Manusia setengah salmon!" kata para artis yang hadir.

"Nah itu, Manusia Setengah Salmon. Terus, Cinta Brontosaurus. Saya itu penggemar Raditya Dika," ucap Jokowi.

Di antara film-film Indonesia yang diketahuinya, rupanya masih ada satu film yang masih membuat Jokowi penasaran hingga saat ini, yaitu Akibat Pergaulan Bebas. Film "panas" yang dibintangi sederet pemain papan atas seperti Yenny Rachman, Roy Marten, dan Yati Octavia itu mencatat sukses pada zamannya.

"Ada film Akibat Pergaulan Bebas. Saya ingin nonton, tapi umur belum 17 tahun, jadi enggak nonton, padahal saya penasaran," tutur Jokowi.

Cerita Jokowi ini lalu membuat seisi ruangan tertawa. Bahkan ada yang bersiul keras kepada orang nomor satu di republik ini tersebut.

Dengan kenangannya akan film itu, Jokowi mengaku memiliki hasrat untuk memajukan perfilman Indonesia. Pemerintah, sebut dia, bisa berperan memberikan insentif, terutama untuk membuat banyak tempat pemutaran film yang ramah untuk kantong rakyat. Dengan semakin banyaknya tempat pemutaran film, Jokowi yakin minat akan film nasional akan semakin tumbuh.

"Jadi harusnya, sebelum nonton film luar, nonton terlebih dulu film-film Indonesia. Ayo, nonton film Indonesia!" tutur Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com