Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Romahurmuziy Akan Lakukan Langkah Persuasif untuk Satukan PPP

Kompas.com - 17/03/2015, 18:04 WIB
Dani Prabowo

Penulis


SERANG, KOMPAS.com
 — Ketua Umum PPP versi Muktamar Surabaya M Romahurmuziy memastikan akan melakukan langkah persuasif untuk menjaring kader PPP yang akan maju sebagai calon kepala daerah saat pilkada. Langkah tersebut dilakukan, terutama bagi kader potensial yang kini menjadi pendukung pengurus hasil Muktamar Jakarta.

"Kami tentu akan melakukan upaya persuasif. Kami yakin bahwa sebagian orang itu belum beriman karena belum mengerti. Orang belum ngerti karena belum yakin," kata Romy saat menutup pelaksanaan Rapat Koordinasi Nasional PPP di Hotel Le Dian, Serang, Banten, Selasa (17/3/2015).

Romy berkeyakinan, kader yang kini masih berseberangan sikap akan kembali mendukung pihaknya saat pilkada. Pasalnya, hingga kini kepengurusan PPP yang diakui negara adalah kepengurusan hasil Muktamar Surabaya.

Di samping itu, hasil putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), yang sebelumnya memenangkan gugatan kubu Djan Faridz, belum berkekuatan hukum tetap karena pihaknya telah mengajukan banding atas putusan tersebut ke Pengadilan Tinggi TUN.

"Harapan itu adanya di injury time. Nantinya, ujung-ujungnya juga tahu; jika perjuangan mereka ingin berhasil, maka harus bergabung dengan pihak yang sah, bukan yang kalah," katanya.

Untuk diketahui, dalam pelaksanaan pilkada serentak mendatang, PPP menargetkan bahwa mereka dapat menempatkan 75 kader sebagai kepala daerah. Saat ini, sudah ada sekitar 30 kader PPP yang menjadi kepala daerah di sejumlah wilayah Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com