Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

16 WNI yang Ditangkap di Turki Mayoritas Anak-anak

Kompas.com - 12/03/2015, 20:13 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhi Purdijatno mengungkapkan, sebanyak 11 orang dari 16 orang warga negara Indonesia (WNI) yang ditangkap di Turki adalah anak-anak. Sementara lima orang lainnya adalah orang dewasa. Keterkaitan mereka dengan kelompok radikal ISIS masih didalami.

"Banyak, jadi ada 1 laki-laki, 4 perempuan, dan 11 anak-anak," kata Tedjo di Istana Kepresidenan, Kamis (12/3/2015).

Tedjo menjelaskan, semua identitas para WNI yang ditahan itu sudah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas yang digelar siang tadi. Hadir dalam pertemuan itu adalah Kepala Badan Intelijen Negara Marciano Norman, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti, serta Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.

Menurut Tedjo, pihaknya kini masih mendalami jalur yang diambil 16 WNI itu hingga sampai ke Turki. Yang pasti, kata dia, dari 16 orang itu, hanya 5 orang yang menggunakan paspor. Sementara 11 orang lainnya, diduga Tedjo, adalah anak-anak yang berangkat bersama orangtuanya.

"Sekarang masih didalami, bagaimana ke sananya," ujar Tedjo. (Baca: Kronologi Hilangnya 16 WNI di Turki)

Kasus baru

Sementara itu, Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti menegaskan bahwa penahanan 16 WNI yang dilakukan otoritas Turki adalah kasus baru. Badrodin mengatakan bahwa 16 WNI ini bukanlah 16 WNI yang dilaporkan hilang saat melakukan tur ke Turki beberapa waktu lalu.

"Dua-duanya 16 ini. Jadi pertama, 16 yang pakai Smailing Tour, dan sekarang ada 16 lagi," kata Badrodin.

Dia menyebutkan, 16 WNI yang hilang saat melakukan tur ke Turki hingga kini masih belum ditemukan. Sementara 16 WNI yang ditahan di Turki, sebut dia, masih dilakukan penyelidikan terhadap identitas dan asalnya. (Baca: Wakapolri: 16 WNI yang Ditahan di Turki Bukan Rombongan Tur Wisata)

Ditahan

Aparat keamanan Turki telah menahan 16 warga negara Indonesia yang mencoba menyeberang ke Suriah.

Demikian penjelasan juru bicara Kementerian Luar Negeri Turki, Kamis (12/3/2015). Ke-16 WNI tersebut terdiri dari tiga keluarga. Rute yang mereka tempuh untuk menuju Suriah biasa digunakan para simpatisan kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS). Meski demikian, belum dapat dipastikan apakah ke-16 WNI itu hendak bergabung dengan ISIS atau tidak. (Baca: 16 WNI Ditahan Saat Menuju Suriah, Kemenlu Koordinasi dengan Polisi, Intel, BNPT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com