Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Audiensi Wakil Ketua MPR RI dengan DPP IMM

Kompas.com - 11/03/2015, 09:46 WIB
advertorial

Penulis


Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM) bertemu Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid, Selasa (10/3/2015), dalam rangka melaporkan hasil Rakornas periode 2014-2016.

Bertempat di Gedung DPR/MPR RI Senayan, Jakarta, pertemuan itu membicarakan mengenai isu-isu kebangsaan.

Abdul Rahman, Sekjen DPP IMM, menyampaikan DPP IMM merupakan mitra pemerintah dalam konteks mengkritisi terhadap persoalan-persoalan kebangsaan.

Penyampaian diawali oleh Taufan Putrev Korompot, Ketua Bidang Hikmah. Pertama, civil society perlu membangun sinergitas dengan MPR, sehingga aspirasi bisa disampaikan dan mengawal kebijakan pemerintah yang pro-rakyat.

Kedua, partai politik tidak sesuai konteks dalam masyarakat dan masih banyak kebijakan yang menguntungkan elite-elite politik maupun elite masyarakat.

Ketiga, Taufik membicarakan mengenai keberagaman di Indonesia sebagai modal untuk Indonesia maju dan bangkit. "Keberagaman penting, tidak memengaruhi kondisi sosial masyarakat walaupun berbeda keyakinan. Plural merupakan suatu yang alamiah dan bisa jadi modal untuk maju ke depan," jelasnya.

Ketua Lembaga Hukum IMM, Eki Pratama, menyampaikan inkonsisten pemerintah dalam penegakan hukum, seperti pada kasus eksekusi terpidana narkoba yang belum juga dilaksanakan.

Penyampaian dari IMM tersebut ditanggapi oleh Hidayat Nur Wahid. Menurutnya, keprihatinan tersebut layak disuarakan seperti melalui mahasiwa yang dapat berkomunikasi dengan pusat.

Ia menambahkan, pemerintah harus segera merevisi kebijakan mengenai partai politik dan Pilkada. Revisi yang perlu dilakukan mengenai sistem pemilu, pasal-pasal terkait money politics, serta perlunya pemerintah mengambil alih pemasangan iklan kampanye. Melalui itu, anggaran bisa ditekan dan korupsi menurun.

Menanggapi keberagaman Indonesia, Hidayat Nur Wahid mengatakan harus selalu ada kelompok masyarakat yang tetap sadar diri agar tidak pecah belah.

Dua program besar dari IMM yang akan berusia 51 tahun ini adalah mempergiat dakwah kebangsaan di kampus-kampus serta penguatan peran dan identitas harmoni Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 3 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tak Mau Buru-buru Bersikap soal Putusan MA, Demokrat: Kita Pelajari Dulu

Tak Mau Buru-buru Bersikap soal Putusan MA, Demokrat: Kita Pelajari Dulu

Nasional
Saksi Sebut Ada Penebalan Jalan di Tol MBZ Saat Akan Uji Beban

Saksi Sebut Ada Penebalan Jalan di Tol MBZ Saat Akan Uji Beban

Nasional
2 WNI Dalang Visa Haji Palsu Terancam Penjara 6 Bulan dan Dilarang Masuk Arab Saudi 1 Dekade

2 WNI Dalang Visa Haji Palsu Terancam Penjara 6 Bulan dan Dilarang Masuk Arab Saudi 1 Dekade

Nasional
2 WNI Dalang Visa Haji Palsu Akan Diproses Hukum di Arab Saudi

2 WNI Dalang Visa Haji Palsu Akan Diproses Hukum di Arab Saudi

Nasional
Kolaborasi Kemenaker dan BKKBN Dorong Penyediaan Fasilitas KB di Lingkungan Kerja

Kolaborasi Kemenaker dan BKKBN Dorong Penyediaan Fasilitas KB di Lingkungan Kerja

Nasional
Gerindra Kantongi Nama untuk Pilkada Jakarta, Sudah Disepakati Koalisi Indonesia Maju

Gerindra Kantongi Nama untuk Pilkada Jakarta, Sudah Disepakati Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Budi Djiwandono Nyatakan Tak Maju Pilkada Jakarta, Ditugaskan Prabowo Tetap di DPR

Budi Djiwandono Nyatakan Tak Maju Pilkada Jakarta, Ditugaskan Prabowo Tetap di DPR

Nasional
ICW Minta Pansel Capim KPK Tak Loloskan Calon Bawa Agenda Parpol

ICW Minta Pansel Capim KPK Tak Loloskan Calon Bawa Agenda Parpol

Nasional
Soroti Kekurangan Kamar di RS Lubuklinggau, Jokowi Telepon Menteri PUPR Segera Turunkan Tim

Soroti Kekurangan Kamar di RS Lubuklinggau, Jokowi Telepon Menteri PUPR Segera Turunkan Tim

Nasional
Unsur Pemerintah Dominasi Pansel Capim KPK, ICW: Timbul Dugaan Cawe-Cawe

Unsur Pemerintah Dominasi Pansel Capim KPK, ICW: Timbul Dugaan Cawe-Cawe

Nasional
Jokowi Beri Sinyal Lanjutkan Bantuan Pangan, Diumumkan Bulan Juni

Jokowi Beri Sinyal Lanjutkan Bantuan Pangan, Diumumkan Bulan Juni

Nasional
Hati-hati, 'Drone' Bisa Dipakai untuk Intai Polisi hingga Jatuhkan Peledak

Hati-hati, "Drone" Bisa Dipakai untuk Intai Polisi hingga Jatuhkan Peledak

Nasional
KPK Harap Pansel Capim Aktif Serap Masukan Masyarakat

KPK Harap Pansel Capim Aktif Serap Masukan Masyarakat

Nasional
KY Diminta Turun Tangan Usai MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah

KY Diminta Turun Tangan Usai MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com