Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Majelis Pertimbangan PAN, Soetrisno Bachir atau Hatta Rajasa?

Kompas.com - 02/03/2015, 11:14 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Perebutan kursi Ketua Umum Partai Amanat Nasional sudah berakhir dengan hasil Zulkifli Hasan mengalahkan calon petahana Hatta Rajasa. Kini Kongres IV PAN di Nusa Dua, Bali, memasuki kompetisi baru, yakni menentukan posisi Ketua Majelis Pertimbangan (MPP) PAN. Kubu Zulkifli menjagokan Soetrisno Bachir untuk mengisi posisi yang akan ditinggalkan Amien Rais tersebut.

Seusai kemenangan, Zulkifli yang didampingi Soetrisno dan Amien, langsung menemui ratusan pendukungnya di Hotel Melia, Nusa Dua. Saat Soetrisno masuk ke ruangan, dukungan langsung disuarakan. "Soetrisno Bachir, Ketua MPP!" teriak Wakil Sekretaris Jenderal DPP PAN Yandri Susanto yang langsung disambut meriah oleh ratusan pendukung Zulkifli yang berada di sana.

Amien Rais menginginkan agar posisi itu digantikan oleh Soetrisno, yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum PAN periode 2005-2010. "Saat saya Ketua Umum, Sekjen-nya Pak Hatta. Terus Pak Soetrisno Ketua Umum, Sekjen-nya Pak Zulkifli Hasan. Pak Hatta jadi Ketua Umum, saya Ketua MPP. Kalau beliau (Zulkifli) jadi Ketua Umum, kira kira Ketua MPP yang mana?" kata Amien sambil menoleh ke arah Soetrisno dan langsung disambut heboh oleh ratusan kader yang hadir. "Besok kita tinggal membicarakan bagaimana," ucapnya.

Soetrisno sudah menyatakan kesiapannya untuk menjabat sebagai Ketua MPP jika Zulkifli menjadi Ketua Umum PAN. Soetrisno yang sempat lima tahun pensiun dari PAN ini meyakini, Zulkifli dapat membawa PAN menjadi lebih baik. "Kalau yang lain (jadi ketua umum), saya tidak bersedia," ucapnya.

Peluang Soetrisno menjadi Ketua MPP PAN semakin besar karena tidak ada pesaing kuat kecuali Hatta berniat maju sebagai Ketua MPP setelah gagal dalam pemilihan ketua umum. Sebelum memutuskan maju sebagai calon Ketua Umum PAN, Hatta sempat menyatakan ingin berada di MPP PAN sebagai sesepuh dan senior partai.

"Sejak awal kawan-kawan daerah sudah meminta saya untuk maju kembali karena baru pada pemilu kali ini PAN mengalami titik balik, perolehan pemilu naik hingga 53 persen. Namun (saat itu), saya mengatakan tidak, saya tidak akan maju lagi. Saya katakan, silakan Pak Zul menjadi ketua umum dan saya di MPP," kata Hatta dalam wawancara dengan Kompas beberapa waktu lalu.

Zulkifli sudah berjanji akan memberikan tempat yang mulia bagi Hatta. Menurut dia, sudah seharusnya pihak yang menang merangkul pihak yang kalah dan membangun partai bersama-sama. "Pak Hatta akan diposisikan di tempat yang mulia," kata Zulkifli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com