Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Lepas Burung dan Tupai di Istana Bogor

Kompas.com - 01/03/2015, 16:44 WIB
Sabrina Asril

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo melakukan aktivitas santai di Istana Bogor, Minggu (1/3/2015) ini. Pada pagi tadi, Jokowi berolahraga dan juga melepas ratusan ekor burung dan tupai di Kompleks Istana.

Kepala Istana Bogor Samadi menjelaskan bahwa sejak lama, Presiden Jokowi memang berkeinginan untuk menambah keanekaragaman flora dan fauna yang ada di istana. "Menurut saya positif, karena ini menambah koleksi di Istana Bogor," ujar Samadi ketika dihubungi, Sabtu siang.

Informasi yang dihimpun dari petugas pengamanan istana, aktivitas melepas burung dan tupai dilakukan Jokowi dilakukan sekitar pukul 07.00. Setelah itu, Jokowi sempat bersepeda di dalam kompleks istana yang berbatasan dengan Kebun Raya Bogor itu sambil menikmati udara sejuk yang ada.

Tak lama berselang, para petugas kemudian menyiapkan burung dan tupai yang sempat dibeli presiden saat melakukan blusukan ke Pasar Burung Rawamangun, Jakarta Timur, Sabtu (28/2/2015).

"Tadi pagi bapak naik sepeda keliling istana terus lepas urung-burung yang jenis nuri, jalak, dan perkutut di lapangan bagian depan istana," imbuh petugas keamanan yang tak mau disebutkan namanya itu.

Lapangan yang dimaksud petugas itu adalah lapangan dekat Wisma Bayurini yang kini menjadi kediaman Presiden Jokowi dan keluarga. Wisma itu merupakan bangunan yang sengaja didirikan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1964 untuk tempat peristirahatan presiden.

Pada era Presiden Soeharto, gedung itu lebih banyak ditinggali. Soeharto kemudian menambah fasilitas kolam renang untuk anak dan para cucunya. Dari wisma ini, presiden beserta keluarga bisa langsung melihat dan mendekat dengan ratusan rusa yang dilepas bebas di istana ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com