JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla menyindir Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) yang tidak memberikan penghargaan kepada para nelayan yang ikut memberikan informasi dalam membantu pencarian pesawat AirAsia QZ8501 jurusan Surabaya-Singapura. Pesawat tersebut jatuh di Selat Karimata dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, pada 28 Desember 2014.
Sindiran ini disampaikan Kalla ketika menghadiri acara sarasehan Basarnas. Salah satu agenda acara tersebut, yakni membagikan penghargaan Bansarnas kepada sejumlah lembaga.
"Saya ucapkan selamat kepada badan-badan dan lembaga yang tadi diberikan penghargaan. Tetapi, ada satu yang belum tercantum dan sangat penting, yaitu nelayan," kata Kalla di Kantor Pusat Basarnas, Jakarta, Selasa (24/2/2015).
Menurut Kalla, para nelayan yang membantu pencarian AirAsia tersebut pantas mendapatkan penghargaan. Dari informasi yang mereka berikan, tim pencari bisa menemukan titik terang.
"Karena nelayan-lah yang berikan informasi yang penting di Kalimantan dan Sulawesi," sambung Ketua Umum PMI itu.
Dalam acara sarasehan tersebut, Basarnas membagikan penghargaan kepada sejumlah lembaga dan badan yang dianggap berjasa membantu pencarian AirAsia. Penghargaan tersebut diserahkan melalui Wapres kepada perwakilan Kementerian Perhubungan, perwakilan Kementerian Luar Negeri, perwakilan TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara.
Penghargaan juga diberikan kepada perwakilan Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), perwakilan Badan Keamanan Laut, perwakilan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, perwakilan Baharkam Mabes Polri, perwakilan Direktorat DFI Mabes Polri, perwakilan Pemkot Surabaya, perwakilan Lembaga Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia, dan perwakilan SKK Migas.
Namun, dalam daftar tersebut tidak disebutkan nama nelayan yang membantu menemukan lokasi jatuhnya pesawat AirAsia.
Setidaknya, ada dua nelayan yang membantu dalam pencarian pesawat AirAsia, yaitu Rahmat (46) dan Darso (38). Selain itu, ada satu warga yang juga membantu dalam operasi pencarian, yaitu Pendi (53), yang merupakan peternak ayam.
Kepada ketiganya, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat dan Komando Distrik Militer 1014 Pangkalan Bun telah memberikan penghargaan. Ketiganya diberikan piagam dan televisi.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat melalui dinas kelautan dan perikanan memberikan kapal berkapasitas 1 gros ton dengan kapasitas mesin 32 pk kepada Darso dan Rahmat. Kemudian, Pendi memperoleh 300 ekor bibit ayam dan 100 kilogram pakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.