Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koalisi Masyarakat Sipil Minta Bareskrim Hentikan Perkara BW, AS, dan Novel

Kompas.com - 23/02/2015, 18:04 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Koalisi Masyarakat Sipil meminta Badan Reserse Kriminal Polri menghentikan pengusutan perkara pimpinan nonaktif Komisi Pemberantasan Korupsi, Bambang Widjojanto dan Abraham Samad, serta penyidik KPK, Novel Baswedan. Permintaan itu diungkapkan oleh para aktivis koalisi dalam rapat bersama Wakil Kepala Polri Komjen Badrodin Haiti di Mabes Polri, Senin (23/2/2015).

"Kasus keduanya sangat tendensius. Kami pun minta kasus BW dan AS dihentikan. Itu adalah praktik kriminalisasi," ujar juru bicara koalisi, Haris Azhar, seusai pertemuan.

Koalisi itu menyertakan beberapa catatan tentang alasan penghentian pengusutan perkara Bambang, Abraham, dan Novel. Haris tidak menjelaskan lebih detail mengenai catatan-catatan yang dimaksud. Namun, ia mengklaim, catatan itu menunjukkan bahwa ada kriminalisasi terhadap ketiga orang itu.

"Kami juga sampaikan ke Pak Badrodin, ke depan, polisi tidak bisa seperti ini, melakukan kriminalisasi. Kalau masih seperti ini, yang rugi itu Polri sendiri," lanjut Haris.

Menurut Haris, Badrodin menanggapi positif tuntutan mereka. Kepada tim koalisi, Badrodin menyampaikan persoalan-persoalan yang beberapa waktu terakhir mendera Polri dan KPK.

"Ada yang tidak bisa saya ceritakan. Namun, yang jadi inti adalah Pak Badrodin dan pimpinan Polri membuat catatan khusus masukan dari kami," ujar Haris.

Kepada tim koalisi, Badrodin menyatakan menampung tuntutan itu. Badrodin ingin agar tercipta hubungan yang lebih kondusif dan koordinatif antara Polri-KPK dan kejaksaan.

Pertemuan tersebut berlangsung sekitar dua jam. Tim koalisi yang hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Anis Hidayah (Migrant Care), Benny Susetyo (Konferensi Wali Gereja Indonesia), Haris Azhar (Kontras), dan Febionesta (LBH Jakarta). Kepala Bareskrim Polri Komjen Budi Waseso yang sempat direncanakan hadir justru absen dalam pertemuan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com