Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badrodin Haiti Harus Kembalikan Kepercayaan terhadap Polri

Kompas.com - 21/02/2015, 19:40 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sosiolog Imam Prasodjo menilai Wakil Kepala Kepolisian RI Komisaris Jenderal (Pol) Badrodin Haiti harus bisa mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap instuitusi Polri.

Seperti diketahui Badrodin ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai calon tunggal Kepala Kepolisian RI menggantikan Komjen Budi Gunawan yang ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Harusnya Badrodin bisa lakukan banyak langkah yang mengembalikan trust (kepercayaan), oleh karena itu besok teman-teman akademisi ingin mendukung Badrodin," kata Imam di Jakarta, Sabtu (21/2/2015).

Badrodin, lanjut Imam, harus mulai membenahi internal Polri, dan membangun citra Polri sebagai instuitusi yang bersih. Menurut Imam, langkah Polri yang menetapkan dua pimpinan KPK sebagai tersangka kasus yang berbeda telah menurunkan kepercayaan masyarakat kepada instuitusi Bhayangkara tersebut.

Apalagi, kasus yang ditersangkakan Polisi kepada Abraham Samad dan Bambang Widjojanto dianggap banyak pihak sebagai kasus yang diada-adakan. Abraham ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pemalsuan dokumen, sedangkan Bambang menjadi tersangka dalam kasus dugaan menyuruh saksi menyampaikan keterangan palsu pada persidangan sengketa pilkada Kota Waringin Barat 2010.

"Proses penersangkakan yang makin lama makin lebar itu membuat mayoritas publik melihat ini kasus ecek-ecek dan frekuensinya begitu padat, sering, dalam waktu yang sangat cepat dan kasusnya kasus-kasus lama. Jangan-jangan nanti ada anggota KPK enggak pakai helm diungkit lagi. Oleh karena itu polisi kalau dalam legal formal bisa saja dia menang, bisa saja permainan itu dimenangkan formal tapi public trust (kepercayaan masyarakat) akan turun," papar Imam.

Kendati demikian, anggota tim independen ini mengatakan Polri harus mengusut kasus Abraham dan Bambang jika memang penetapan keduanya sebagai tersangka sudah melalui proses yang benar.

Imam juga menyambut baik sikap Badrodin yang menyatakan siap menambah penyidik KPK. Ia berpendapat keputusan Presiden Joko Widodo yang menunjuk tiga pelaksana tugas pimpinan KPK, Imam menilai langkah ini bisa menurunkan ketegangan antara KPK dengan Polri  yang muncul setelah KPK menetapkan Budi Gunawan sebagai tersangka.

Ketiga Plt pimpinan yang ditunjuk presiden tersebut adalah Taufiequrachman Ruki, Johan Budi, serta Indriyanto Seno Adjo. Ketiganya mengisi kekosongan pimpinan KPK setelah Abraham Samad dan Bambang Widjojanto dinonaktifkan, serta Busyro Muqoddas habis masa jabatannya.

Adapun Abraham dan Bambang dinonaktifkan Presiden setelah dijadikan Polri sebagai tersangka.

"Mudah-mudahan yang akan terjadi di Kepolisian adalah kristalisasi kemarahan. Nanti reaksi kemarahan tidak perlu melebar ke mana-mana karena nanti akan menimbulkan ketakutan yang meluas, orang dengan mudah bisa jadi tersangka," papar Imam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com