Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Din Syamsuddin: PAN Kurang Menjaga Hubungan Baik dengan Muhammadiyah

Kompas.com - 14/02/2015, 22:23 WIB


SURABAYA, KOMPAS.com
- Organisasi massa Muhammadiyah menilai Partai Amanat Nasional (PAN) kurang menjaga hubungan baik sehingga banyak warganya yang kecewa dan tidak memilih PAN pada pesta demokrasi Pemilihan Umum.

"Meski PAN bukan Muhammadiyah dan sebaliknya, namun saya mengamati sekarang ini PAN kurang menjaga hubungan baik dengan Muhammadiyah," ujar Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin di Surabaya, Sabtu (14/2/2015), seperti dikutip Antara.

Menurut dia, Muhammadiyah tidak ada hubungan khusus dengan PAN, tetapi diakui secara sosiologis politis dan berdasarkan pengamatan masyarakat bahwa konstituen PAN adalah orang Muhammadiyah.

"Karena itu, kalau warga Muhammadiyah kecewa, maka yang rugi adalah PAN sendiri. Ini harus segera disadari," kata Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat tersebut.

Din Syamsuddin yang mengaku tidak memiliki kepentingan apapun terhadap PAN, juga melihat partai yang didirikan Amien Rais itu berjalan sendiri, dan banyak pimpinannya sekarang beranggapan tidak membutuhkan warga Muhammadiyah.

"Pesan saya, rawatlah hubungan baik dengan warga Muhammadiyah. Walaupun sebenarnya tidak hanya PAN karena partai politik lain memiliki sejarah baik dengan Muhammadiyah," tuturnya.

Terkait Kongres PAN yang dijadwalkan pada 28 Februari-2 Maret 2015 di Bali, Din mengakui bukan urusannya mengomentari dan menilai siapa calon ketua umum yang ideal memimpin PAN lima tahun mendatang.

"Kalau ditanya secara pribadi tentang kongres PAN, emang gue pikirin?" ucap tokoh nasional kelahiran Sumbawa, Nusa Tenggara Barat tersebut.

Kendati demikian, pihaknya tetap berpesan kepada pemimpin PAN mendatang agar jangan meninggalkan konstituen, khususnya warga Muhammadiyah.

"Pimpinan yang perlu dipilih jangan yang tidak bisa menjaga hubungan baik dengan Muhammadiyah. Itu saja pendapat saya," tukasnya.

Kongres PAN ke-4 di Bali akan memilih ketua umum DPP periode 2015-2020. Dua kandidat yang muncul, yakni petahana Hatta Rajasa dan Ketua MPR RI Zulkifli Hasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com