Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Pariwisata Targetkan Pariwisata Indonesia Salip Malaysia

Kompas.com - 07/02/2015, 05:14 WIB
BATAM, KOMPAS.com- Menteri Pariwisata Arief Yahya ingin industri pariwisata di Indonesia bersaing ketat dengan pariwisata di negeri tetangga, Malaysia. Saat ini, Malaysia memiliki pariwisata dengan nilai pertumbuhan tertinggi di kawasan Asia Tenggara.

Pertumbuhan jumlah wisatawan mancanegara (Wisman) yang datang ke Malaysia mencapai 9,6 persen. Menurut Arief, ini meningkat dari angka 20,9 juta Wisman pada 2013 menjadi 22,9 juta Wisman pada 2014.

Sementara Indonesia pada 2014 hanya mencatatkan angka kunjungan wisman sebesar 9.435.411 atau tumbuh 7,2 persen dibandingkan dengan tahun 2013 yang sebanyak 8.802.129 wisman.

Dengan angka pertumbuhan tersebut, Arief mengatakan industri pariwisata Indonesia sudah sustainable atau terus tumbuh. Karena yang diperoleh Indonesia lebih tinggi dari angka rata-rata pertumbuhan pariwisata dunia sebesar 4,7 persen.

"Namun belum cukup kompetitif," kata Arief ketika menjadi pembicara pada acara ASEAN Summit for State-Owned Enterprises and Media di Batam, Jumat (6/2/2015).

Agar kompetitif, pertumbuhan industri pariwisata indonesia harus mendekati kompetitor terdekatnya di regional ASEAN. Sementara pemerintah menargetkan untuk menggaet 20 juta wisman pada 2019 nanti.

"Walaupun sudah 20 juta, angka itu masih kalah dengan Malaysia," kata Arief.

Untuk mewujudkan target wisman pada 2019, tidak cukup hanya meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Namun, pemeritah menyiapkan strategi yang harus dilakukan antara lain memperbaiki infrastruktur pariwisata, infrastruktur ICT (Information and Communication Technology), kebersihan dan higienitas serta mempermudah akses dan konektifitas ke daerah tujuan wisata, kata Arief.

Perbaikan infrastruktur diharapkan sekaligus akan mendongkrak daya saing pariwisata Indonsia di tataran global yang saat ini berada di peringkat 70 ke peringkat 30 dunia pada 2019 nanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com