Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pramono: Apa Pun Cara Orang, Tak Akan Bisa Pisahkan Megawati dan Jokowi

Kompas.com - 04/02/2015, 12:11 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Politisi senior PDI Perjuangan Pramono Anung melihat banyak pihak yang berusaha memisahkan Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri. Salah satu caranya, kata dia, dengan membenturkan Jokowi dengan Megawati terkait rencana pelantikan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri.

Megawati diisukan mendesak Jokowi agar melantik mantan ajudannya itu, meskipun berstatus tersangka korupsi.

"Apakah ada keinginan kelompok tertentu pisahkan Mega dengan Jokowi? Banyak sekali yang ingin memisahkan," kata Pramono Anung dalam diskusi "Benarkah Jokowi Boneka Megawati?" di Jakarta, Kamis (4/2/2015) siang.

Pramono enggan menyebutkan dengan detail siapa pihak yang dia maksud. Ia hanya menyebut upaya pemisahan tersebut terlihat jelas di ruang publik.

"Cara kelompok ini macam-macam. Saya melihat di ruang publik tergambar dengan jelas. Peristiwa terakhir tuduhan ke Bu Mega dan PDI-P. Tidak adil kalau semua masalah ditimpakan kepada Mega," ucap anggota Komisi I DPR ini.

Meski demikian, Pramono meyakini upaya tersebut tidak akan berhasil. Sebab, dia mengetahui sejak awal hubungan Megawati dan Jokowi sangat harmonis.

"Sekeras apa pun cara orang, tidak akan bisa pisahkan Mega dan Jokowi," ujarnya.

Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu, sebelumnya menyebut ada pihak yang tengah menjauhkan Jokowi dengan parpol pendukung. Ia menyebut mereka yang melakukan hal itu sebagai "Brutus". (Baca: Kata Politisi PDI-P, Jokowi Dihalang-halangi "Brutus" di Istana)

Selain Masinton, tuduhan yang sama juga diungkapkan dalam salah satu blog di Kompasiana. Dalam blog tersebut, secara gamblang disebutkan tiga pembantu Jokowi sebagai pihak yang tengah menjauhkan Presiden dengan parpol pendukung.

Mereka yang dituduh adalah Kepala Staf Kepresidenan Luhut B Panjaitan, Menteri BUMN Rini M Soemarno, dan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto. Tiga orang itu disebut sebagai "Trio Macan Istana" (Baca: “Trio Macan Istana” di Ring Satu Jokowi)

Saat dikonfirmasi, ketiganya kompak membantah. (Baca: Luhut, Andi, dan Rini Bantah Ingin Jauhkan Jokowi dari Partai Pendukung)

Parpol Koalisi Indonesia Hebat sudah menyampaikan saran kepada Presiden soal polemik pergantian Kapolri. Jokowi akan mengambil keputusan pekan depan. (Baca: Budi Gunawan Tolak Permintaan Istana agar Mundur sebagai Calon Kapolri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com