Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Rencana ke Realisasi Program Jokowi

Kompas.com - 30/01/2015, 21:41 WIB


JAKARTA, KOMPAS
- Selama 100 hari pemerintahannya bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla, Presiden Joko Widodo mengatakan masih banyak yang belum bisa dilakukan meskipun sejumlah program dan proyek sudah dirancang.

Selain pemerintahannya terus berkonsolidasi, Presiden Jokowi juga menganggap tak mudah menjalankan program dan proyek jika tak ditopang perubahan perilaku dan sikap sehari-hari.

Revolusi mental yang menjadi andalan selama kampanye dan diharapkan menjadi salah satu landasan, misalnya, belum tampak adanya implementasi terutama dalam contoh kehidupan sehari-hari. Jadi, memang tidak mudah. ”Yang penting ada komitmen untuk berubah dan kita sudah memulainya meski belum menjalankan itu semua,” ujar Presiden Jokowi saat ditanya Kompas di sela-sela pengambilan gambar di halaman Istana Negara, Jakarta, Sabtu (25/1/2015).

Dasar perubahan

Revolusi mental menjadi dasar mengubah perilaku lama menuju yang baru. Perilaku korup yang selama ini ada harus dikikis. Mental aparat yang kerap ingin dilayani harus diubah melayani. Itulah sebabnya mengapa ratusan ahli perencanaan pembangunan di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan ribuan auditor di Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan langsung berada di bawah Presiden yang ingin memastikan pengawasannya.

Beberapa kali dalam pidatonya, Presiden Jokowi mengatakan, sebelum menjalankan program dan proyek pembangunan, pemerintah butuh perencanaan anggaran yang baik dan matang, perangkat aturan, anggaran, sumber daya manusia, dan komitmen tinggi.

Sejumlah program kini sudah disiapkan. Melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019 yang disusun Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, sejumlah program dan proyek direncanakan, mulai dari pembangunan waduk, pembangkit listrik tenaga uap dan tenaga air, jalan tol, jalur kereta api, bandara, pelabuhan, hingga tol laut untuk menjadikan Indonesia poros maritim dunia.

Jalan setelah 100 hari

Diharapkan, pembangunan program dan proyek berjalan setelah 100 hari pembentukan Kabinet Kerja. Selain meningkatkan pertumbuhan ekonomi, penguatan kapasitas fiskal, juga adanya stabilitas moneter, reindustrialisasi, peningkatan investasi,
dan peningkatan perdagangan dalam negeri. Pemerintah juga berharap dapat meningkatkan daya saing UMKM dan koperasi serta mengurangi jumlah pekerja migran dengan pengurangan angka kemiskinan dan meningkatkan pelaksanaan sistem jaminan sosial.

Busana kerja berwarna putih pun digulung. Jokowi-JK sudah bergerak dan bekerja setelah dilantik. Namun, hasil-hasilnya seperti apa masih dinanti.

Waktu 100 hari ini sangat menentukan keberhasilan mewujudkan janji-janji untuk menyejahterakan rakyat. (ANDY RIZA HIDAYAT/C WAHYU HARYO/SONYA HELLEN SINOMBOR/SUHARTONO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com