Kenangan tentang sosok Jokowi yang sederhana dan kerja keras para relawan kembali melintas dalam ingaran Panel Barus, yang membentuk Relawan Penggerak Jakarta Baru bersama sejumlah rekannya. Barus mengungkapkan, pada akhir 2011, ia enam orang rekannya mendatangi kediaman Jokowi di Solo, Jawa Tengah, akhir 2011 silam. Saat itu, Barus tak kenal Jokowi secara pribadi.
"Saat itu Jokowi masih menjabat sebagai Wali Kota. Kami mendorong Jokowi untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta," kenang Barus saat berbincang santai dengan Kompas.com di Sekretariat Relawan Projo, Jakarta, Kamis (29/1/2015).
DKI-1 ke RI-1
Sejak saat itu, relawan aktif menyosialisasikan Jokowi kepada warga Jakarta. Mereka menggelar perhelatan-perhelatan besar di mana Jokowi hadir sebagai bintang. Kerja keras Barus dan relawan di Jakarta pun berbuah. Jokowi berhasil mengalahkan petahana Fauzi Bowo.
Setelah lebih dari setahun menjabat Gubernur DKI, para relawan ini kembali tergerak untuk mendorong Jokowi "naik kelas" ke level nasional. Maju sebagai calon presiden. Mereka yakin Jokowi mampu membawa perubahan di Indonesia.
Barus dan kelompok-kelompok relawan lainnya memperluas dukungan dengan membentuk kelompok-kelompok relawan baru di berbagai sektor. Mereka juga terus memantau media sosial untuk kampanye dan upaya-upaya lain memenangkan Jokowi.
"Kerja kami di Pilpres sama jenisnya, tapi jauh lebih berat kerjanya. Bayangkan, kubu seberang punya segalanya, uangnya banyak, struktur kampanye jauh lebih solid. Lah kita? Modalnya cuma relawan," ujar Barus.
Namun, lagi-lagi kontribusi mereka berbuah. Jokowi memenangkan Pilpres 2014 dan mengalahkan Prabowo Subianto. Saat itu, relawan memang disebut-sebut kunci kemenangan Jokowi di tengah 'melempemnya' kerja mesin partai pengusung, PDI Perjuangan dan partai koalisi pendukungnya.
Puncak kerja kampanye para relawan terjadi saat pelantikan presiden wakil presiden 20 Oktober 2014, di mana ratusan ribu orang tumpah ruah ke jalan Sudirman-Thamrin hingga ke Istana Negara menyambut presiden baru.
Majalah Time menangkap fenomena dukungan rakyat itu dengan judul 'New Hope'. Harapan rakyat terhadap Jokowi yang membawanya berada di kursi orang nomor satu di Indonesia.
101 Hari
Kini, Jokowi sudah memasuki 101 hari pertama sebagai penguasa. Jalannya pemerintahan penuh dinamika, dan tak sedikit yang memicu pro dan kontra.
Terakhir, keputusan Jokowi mengajukan Komjen Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri memicu kontroversi. Tak lama setelah ia mengajukan nama Budi Gunawan ke DPR, Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan Budi sebagai tersangka dugaan gratifikasi. Hingga saat ini, belum ada keputusan Jokowi, apakah tetap melantik atau membatalkan pelantikannya.
Gegap gempita dukungan beberapa elemen masyarakat mulai sayup berganti sorakan sinis terhadap Jokowi. Mereka mengkritik Jokowi yang dianggap terlalu 'manut' kepada kekuatan politik di belakangnya.