Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seskab Ingatkan Menteri Kabinet Kerja Hati-hati Berbicara pada Publik

Kompas.com - 26/01/2015, 20:34 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto menyarankan agar para pejabat negara, khususnya menter Kabinet Kerja untuk berhati-hati dalam memberikan pernyataan kepada publik. Hal itu disampaikan Andi terkait dengan dilaporkannya Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno ke Bareskrim Polri karena mengatakan pendukung Komisi Pemberantasan Korupsi adalah masyarakat tidak jelas.

"Ya kehati-hatian, terutama hadapi doorstop (wawancara) seperti ini. Ngomongnya harus pelan-pelan, hati-hati banget," kata Andi, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (26/1/2015) malam.

Andi mengungkapkan, sampai saat ini belum ada informasi resmi yang ia terima terkait dilaporkannya Tedjo ke Bareskrim Polri. Ia juga mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo belum memberikan tanggapan mengenai permasalahan tersebut.

"Belum ada laporan dari Polri, Menko Polhukam juga belum laporkan ke Presiden," ujarnya.

Sebelumnya, Tedjo dilaporkan atas dugaan tindak pidana ke Bareskrim Polri. Tedjo dilaporkan terkait pernyataannya mengenai kisruh Polri dan KPK, yang dianggap telah menghina rakyat Indonesia.

"Kami menganggap Pak Tedjo itu sebagai menteri yang telah melakukan penghinaan terhadap rakyat Indonesia. Sesuai dengan pernyataan beliau yang mengatakan rakyat Indonesia yang di KPK, yang mendukung KPK itu rakyat tidak jelas," ujar Ketua Forum Warga Kota Jakarta (Fakta) Azaz Tigor Nainggolan, saat melaporkan Tedjo ke Bareskrim Polri.

Tigor mengatakan, pelaporan terhadap Tedjo didasari Pasal 310 dan 311 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Penghinaan. Menurut dia, segala bentuk pelaporan akan diserahkan sepenuhnya kepada penyidik Bareskrim Polri untuk ditentukan sanksi pidananya. Kedatangan Tigor di Bareskrim Polri ditemani oleh empat orang kuasa hukum dan tiga orang perwakilan masyarakat pendukung KPK. (Baca: Jaksa Agung: Kita Punya "Stok" 60 Orang yang Akan Dieksekusi Mati)

Dalam pelaporan tersebut, Tigor juga menyerahkan beberapa barang bukti, seperti foto massa yang berkumpul di Gedung KPK dan pernyataan Tedjo yang dimuat di berbagai media massa.

Seperti diberitakan, saat mengomentari kisruh antara KPK dan Polri, Tedjo menganggap pimpinan KPK kekanak-kanakan karena menggerakkan massa untuk memberikan dukungan setelah penangkapan dan penetapan tersangka Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto oleh Bareskrim Polri. Padahal, menurut Tedjo, Presiden Joko Widodo sudah memerintahkan pimpinan KPK dan kepolisian untuk tidak membuat suasana semakin panas.

Dalam pernyataan Tedjo, terselip kata-kata yang menyinggung banyak orang. Ia menganggap massa yang berada di Gedung KPK adalah rakyat yang tidak jelas. "Jangan membakar-bakar massa, mengajak rakyat, ayo rakyat, kita ini enggak boleh begitu. Itu suatu pernyataan sikap yang kekanak-kanakan. Berdiri sendiri, kuat dia. Dia akan didukung, konstitusi mendukung. Bukan dukungan rakyat yang enggak jelas itu, konstitusi yang mendukung," kata Tedjo. (Baca: Menko Polhukam Nilai KPK Kekanak-kanakan jika Kerahkan Massa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com